Advertisement
Hasil Riset UGM: Transportasi Online Bisa Lengkapi Angkutan Massal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pusat Kajian Transportasi & Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengungkapkan bahwa keberadaan transportasi online seperti ojek online dan taksi online mampu melengkapi keberadaan angkutan umum massal.
Peneliti Pustral UGM Muhammad Zudhy Irawan mengatakan pihaknya telah melakukan penelitian mengenai peran transportasi online terhadap layanan angkutan umum yang sudah direformasi oleh pemerintah sejak 2005, seperti hadirnya TransJakarta dan angkutan lainnya.
Advertisement
"Dalam waktu yang singkat, transportasi online sudah berhasil mengubah perilaku perjalanan seseorang. Namun pertanyaannya, keberadaan transportasi ini menjadi peluang atau tantangan bagi angkutan umum yang ada saat ini?" ujarnya dalam konferensi virtual bersama Gojek, Selasa (18/1/2022).
Menurutnya, berdasarkan riset yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa transportasi online bisa menjadi peluang atau melengkapi keberadaan transportasi umum yang ada saat ini. Artinya, transportasi online itu bisa memicu atau menambah permintaan penumpang angkutan umum di masa mendatang.
"Namun transportasi online ini di satu sisi kalau memang kita tidak melakukan regulasi yang tepat maka bisa akan menjadi tantangan bagi angkutan umum yang sudah ada," sebutnya.
BACA JUGA: Warga Sleman Pertanyakan Nasib Sertifikat dan Ganti Rugi Tol Jogja-Solo
Dia memerinci, peluang transportasi online dalam melengkapi sistem angkutan umum yang sudah ada saat ini terlihat dari perilaku masyarakat. Pasalnya, orang cenderung membutuhkan transportasi ini untuk perjalanan jarak sedang ataupun jauh.
Dia mencontohkan, banyak orang yang menggunakan transportasi online sebagai layanan first mile dan last mile seperti dari rumah ke stasiun, bandara, halte bus dan lainnya.
"Kemudian angkutan online ini bekerja melengkapi keberadaan angkutan umum yang ada sehingga angkutan umumnya kinerjanya bagus," tambah Zudhy.
Lebih lanjut khusus di masa pandemi Covid-19 ini, dia menuturkan ada tiga faktor utama yang menjadi pertimbangan penumpang saat menggunakan jasa transportasi online.
Tiga hal tersebut, terang Zudhy, adalah faktor keselamatan penumpang (mencakup keamanan berkendara, driver yang sudah divaksin), faktor protokol kesehatan (mencakup penerapan protokol kesehatan) dan faktor kinerja / keterandalan layanan transportasi (mencakup kualitas layanan).
“Dengan berubahnya tren dan ekspektasi transportasi masyarakat pasca pandemi, rangkaian inovasi transportasi online merupakan langkah yang tepat untuk bisa tetap relevan memenuhi kebutuhan masyarakat," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Chromebook, Uang yang Dikembalikan Baru Rp10 Miliar
- Serentak, SPPG Sajikan Nasi Goreng di Ultah Prabowo Ke-74
- 80 Bangunan Ponpes Tua Diaudit, Pemerintah Siapkan Rp25 Miliar
- Kasus Tayangan Pesantren, Kementerian Komdigi Puji Langkah Tegas KPI
- Aksi Antipemerintah di Peru Tewaskan Satu Orang dan 102 Luka-luka
Advertisement
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Angka Kriminalitas di Bantul Diklaim Turun, Ini Kasus yang Menonjol
- PSSI Pecat Kluivert, Berikut Daftar Lima Calon Pelatih di Timnas
- Hingga Oktober 2025, Tujuh Warga Jepang Tewas Diserang Beruang
- Prabowo Bakal Terbitkan Keppres Selesaikan Utang Proyek Kereta Cepat
- Wisata Watu Gagak: Dari Inisiatif Warga ke Dukungan Pemerintah
- Pemda DIY Terima Hibah Rp11 Miliar dari Aset Rampasan KPK
- Diduga Mencabuli Muridnya, Guru TK di Sragen Ditangkap Polisi
Advertisement
Advertisement