Advertisement
Hasil Riset UGM: Transportasi Online Bisa Lengkapi Angkutan Massal
Sejumlah pengemudi ojek daring menunggu penumpang di Jakarta, Rabu (12/2/2020). Bisnis - Arief Hermawan P
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pusat Kajian Transportasi & Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengungkapkan bahwa keberadaan transportasi online seperti ojek online dan taksi online mampu melengkapi keberadaan angkutan umum massal.
Peneliti Pustral UGM Muhammad Zudhy Irawan mengatakan pihaknya telah melakukan penelitian mengenai peran transportasi online terhadap layanan angkutan umum yang sudah direformasi oleh pemerintah sejak 2005, seperti hadirnya TransJakarta dan angkutan lainnya.
Advertisement
"Dalam waktu yang singkat, transportasi online sudah berhasil mengubah perilaku perjalanan seseorang. Namun pertanyaannya, keberadaan transportasi ini menjadi peluang atau tantangan bagi angkutan umum yang ada saat ini?" ujarnya dalam konferensi virtual bersama Gojek, Selasa (18/1/2022).
Menurutnya, berdasarkan riset yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa transportasi online bisa menjadi peluang atau melengkapi keberadaan transportasi umum yang ada saat ini. Artinya, transportasi online itu bisa memicu atau menambah permintaan penumpang angkutan umum di masa mendatang.
"Namun transportasi online ini di satu sisi kalau memang kita tidak melakukan regulasi yang tepat maka bisa akan menjadi tantangan bagi angkutan umum yang sudah ada," sebutnya.
BACA JUGA: Warga Sleman Pertanyakan Nasib Sertifikat dan Ganti Rugi Tol Jogja-Solo
Dia memerinci, peluang transportasi online dalam melengkapi sistem angkutan umum yang sudah ada saat ini terlihat dari perilaku masyarakat. Pasalnya, orang cenderung membutuhkan transportasi ini untuk perjalanan jarak sedang ataupun jauh.
Dia mencontohkan, banyak orang yang menggunakan transportasi online sebagai layanan first mile dan last mile seperti dari rumah ke stasiun, bandara, halte bus dan lainnya.
"Kemudian angkutan online ini bekerja melengkapi keberadaan angkutan umum yang ada sehingga angkutan umumnya kinerjanya bagus," tambah Zudhy.
Lebih lanjut khusus di masa pandemi Covid-19 ini, dia menuturkan ada tiga faktor utama yang menjadi pertimbangan penumpang saat menggunakan jasa transportasi online.
Tiga hal tersebut, terang Zudhy, adalah faktor keselamatan penumpang (mencakup keamanan berkendara, driver yang sudah divaksin), faktor protokol kesehatan (mencakup penerapan protokol kesehatan) dan faktor kinerja / keterandalan layanan transportasi (mencakup kualitas layanan).
“Dengan berubahnya tren dan ekspektasi transportasi masyarakat pasca pandemi, rangkaian inovasi transportasi online merupakan langkah yang tepat untuk bisa tetap relevan memenuhi kebutuhan masyarakat," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Libur Nataru, Bandara YIA Prediksi 247 Ribu Penumpang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Guru Besar UGM Usul Sebagian Dana MBG Dialihkan ke Daerah Bencana
- Makanan Sehat dan Praktis Bakal Jadi Tren Gaya Hidup 2026
- AFJ Desak Regulasi Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
- Kapolri Siapkan Perpol No 10 Masuk Revisi UU Polri, Polemik Menguat
- KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Sita Dokumen dan Uang
- Inspektorat Gunungkidul Audit Dugaan Korupsi Kalurahan Ngunut
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Rp669 Miliar Dibongkar Bareskrim
Advertisement
Advertisement




