Advertisement
Brigadir SL Ungkap Alasan Minta Maaf ke Kapolres Nunukan
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - Brigadir Sony L, anggota polisi yang menjadi korban penganiayaan oleh Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, membuat video permintaan maaf.
Brigadir Sony meminta maaf karena mengunggah video penganiayaannya ke grup WhatsApp hingga akhirnya viral di berbagai media sosial. Viralnya video tersebut akhirnya membuat AKBP Syaiful Anwar dicopot dari jabatan Kapolres Nunukan.
Advertisement
"Selamat malam komandan, senior dan rekan-rekan, terkhusus untuk Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar. Saya memohon maaf atas video yang beredar di media sosial," ucap Brigadir Sony dalam video permintaan maafnya.
BACA JUGA : Sudah Di-smackdown Kapolres Nunukan, Brigadir SL Malah Minta Maaf. Kok Bisa?
Menurutnya, ia mengunggah video tersebut karena tidak berpikir dengan jernih sesaat kejadian pemukulan. Hal itu pun akhirnya mengakibatkan video tersebut viral dan berimbas pada lingkungan kerja Polres Nunukan.
Dalam video tersebut pun Sony mengaku bahwa ia memang bersalah karena tak menjalankan perintah atasan. Kemudian pemukulan tersebut terjadi akibat ia tak melakukan tugas.
"Saya membenarkan bahwa tidak melaksakan perintah pimpinan. Setelah kejadian tersebut saya langsung menghadap Bapak Kapolres Nunukan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan," lanjut Sony.
Dirinya pun mengaku video permintaan maaf yang dibuatnya adalah inisiatif sendiri. "Permohonan maaf ini tidak ada unsur paksaan dari siapapun. Sekali lagi, komandan, mohon izin saya memohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang telah saya lakukan. Demikian komandan, terima kasih,"
Videp permintaan maaf Brigadir Sony diunggah oleh akun Twitter @txtdrberseragam. Keterangan video tersebut bertuliskan, "Korban meminta maaf kepada pelaku kekerasan".
Korban meminta maaf kepada pelaku kekerasanpic.twitter.com/gJdQUbeZ15
— txtdariorangberseragam (@txtdrberseragam) October 26, 2021
Video tersebut pun langsung dibanjiri komentar dari netizen.
"Hukum di indo suka lucu mas, jadi mending kalo ada apa² jangan ngelawan, apalagi cuman anak buah,
Mending apa? "Ikuti prosedur yg ada" yaa begitulah yel-yel kita," tulis seorang netizen.
Ada juga yang berkomentar, "Atasan lu mukul ya udah ga bener lah, apalagi tanpa ada alasan yang bener-bener jelas. Ya kali ga dilawan. Kerja macam apa yang harus dipertahankan sampe ngorbanin harga diri,"
"Waktunya Indonesia bercanda," tulis netizen lain.
BACA JUGA : Sosok Kapolres Nunukan yang Hajar Anak Buah, Pernah Bertugas di Brimob Jateng
"Baru tau sekarang kalau mengungkapkan video bukti tindak kekerasan itu salah dan korban harus minta maaf. Hehe guyonnya negara zimbabwe emang gitu ya?," tulis yang lain.
"Sampee isilopnya pun bingung kalo dikasarin sama isilop mana kudu lapor kemana," komentar netizen lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal KRL Solo Jogja Jumat 3 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Palur Solo
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement