Advertisement
Praktisi Pendidikan Sepakat Teknologi Tak Pernah Bisa Gantikan Guru

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Para praktisi dan pemerhati pendidikan sepakat bahwa secanggih apapun teknologi tetapi tak akan bisa menggantikan peran guru dalam mendidik. Karena banyak proses seperti emosi yang memegang peranan penting dalam pendidikan
Co-founder LatihID Muhammad Nabil Satria mengakui mesin atau teknologi memang memiliki peranan penting dalam membantu siswa dan pendidik untuk mengakses pendidikan. Akantetapi, tidak dapat disangkal bahwa mesin kurang memiliki kreativitas. Bahkan mesin tak dapat menggantikan emosi yang memegang peran penting dalam memenuhi proses pendidikan.
Advertisement
"Saya percaya teknologi tidak dapat menggantikan guru. Teknologi hanya sarana untuk membantu guru untuk proses belajar saja, tetapi tak dapat menggantikan peran guru," katanya dalam EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter, yang digelar secara daring, Sabtu (16/10/2021).
Forum ini dihadiri dari para praktisi pendidikan dari dalam dan luar negeri utamanya kawasan Asia. Mulai dari Louis Goh, Allana Abdullah, Muhammad Nabil Satria Budiman Sudjatmiko hingga Yenny Wahid. Para narasumber tersebut sepakat bahwa mesin dan teknologi tidak dapat sepenuhnya menggantikan pendidik manusia.
Founder and CEO Global Moonshots in Education, Esther Wojcicki, menilai pentingnya para guru mengubah cara pandang guru di era digital saat ini. Hal ini butuh dukungan dari berbagai pihak untuk memberikan motivasi kepada para guru, karena motivasi adalah kunci belajar.
"Kita perlu mengubah mindset guru dan cara kita mengajar anak-anak. Kita perlu bergerak mengikuti mereka demi mendampingi mereka dan memberikan motivasi," katanya.
Project Chairwoman EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter, Farhannisa Nasution berharap pertemuan ilmiah secara daring itu membawa banyak manfaat untuk perkembangan pendidikan di Asia khususnya Indonesia. Selain itu berkontribusi dalam menciptakan dampak yang lebih luas dan membangun generasi masa depan pemimpin yang unggul serta potensial.
"Nelson Mandela mengatakan bahwa pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia. Karena dengan pendidikan, Anda dapat mengubah dunia," katanya.
Executive Director at Amanat Institute, Fahd Pahdepie menambahkan bukan hanya guru, dalam mendidik terkadang para orang tua kadang berpikir bahwa lebih banyak tahu tentang anak-anak berdasarkan pengalaman mereka. Padahal orang tua juga perlu belajar dari anak-anak.
"Sebagai orang tua yang baik perlu menggabungkan semua teori parenting dari berbagai sumber, dari pengalaman sehari-hari untuk memberi yang terbaik pada anak," kata .
Para narasumber sepakat motivasi diri dan sistem pendukung dari orang tua, sekolah, guru, teman juga memainkan peran besar dalam menciptakan dorongan rasa ingin tahu dan belajar pada anak.
EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter merupakan bagian forum pendidikan di Asia dan Indonesia menjadi negara pertama dari sejumlah seri pertemuan di sejumlah negara. Acara ini dihadiri oleh 90 narasumber dari berbagai negara dan lima perwakilan Kementerian RI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Pemkab Sleman Siapkan Plt Lurah Tegaltirto yang Kena Kasus Korupsi
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Waspada Gelombang Tinggi Samudra Hindia 15-17 September
- Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI untuk Jaminan Halal Menu MBG
- Bulog Jamin Beras SPHP Mutunya Tak Berkurang
- Resmi! ATR/BPN Hentikan Sementara Izin Alih Fungsi Lahan Sawah
- Mabes TNI Dalami Pemberi Perintah Kopda FH Bunuh Kacab Bank BUMN
- Kemlu RI Fasilitasi Pemulangan 17 WNI di Nepal
- Filipina, Jepang dan AS Gelar Latihan Militer di Laut China Selatan
Advertisement
Advertisement