Advertisement
Ini Makna Batik Wahyu Tumurun yang Dikenakan Gibran Saat Upacara HUT ke-76 RI

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memimpin jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dan Forkompimda menggelar HUT ke-76 RI di halaman Balai Kota Solo, Selasa (17/8/2021).
Dalam upacara tersebut Gibran mengenakan Beskap Langenharjan Mangkunegaran dan Batik Wahyu Tumurun.
Advertisement
Beskap ini dikenal dengan nama beskap Langenharjan karena beskap ini pertama kali diperkenalkan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara IV.
Baca juga: Peringatan HUT ke-76 RI: Rantis Brimob Polda DIY Turun ke Jalan Ajak Hormat Bendera
Beskap Langenharjan dipakai saat KGPAA Mangkunegara IV menghadap Raja Pasanggrahan Langenharjo.
Pasanggrahan Langenharjo berada di Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
“Untuk upacara kali ini saya memakai Beskap Langenharjan (Mangkunegaran). Untuk bawahan batik Wahyu Tumurun,” ujar Gibran.
Usut punya usut, batik Wahyu Tumurun yang dikenakan putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut memiliki makna yang cukup dalam.
Diketahui Wahyu berarti anugerah, tumurun berarti turun. Gibran optimis peringatan HUT ke-76 RI jadi momentum kebangkitan melawan pandemi Covid-19. Ia juga mengajak untuk perang melawan pandemi Covid-19.
Baca juga: HUT RI Ke-76: Pandemi Harus Jadi Momentum Peningkatan Pelayanan pada Masyarakat
“Peringatan HUT kedua di tengah pendemi pandemi Pemkot optimis bisa bangkit dari keterpurukan,” kata dia.
Ia berharap di HUT RI ini keadaan Solo semakin membaik. Ia mengatakan sebagai negara besar akan mampu keluar dari pandemi ini.
“Penurunan kasus aktif dan penurunan angka kematian serta peningkatan perekonomian masyarakat menjadi hal yang wajib diutamakan,” papar dia.
Sementara itu Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa memakai baju adat khas Nusa Tenggara Timur (NTT). Yang mana terdiri dari sarung berbahan katun berwarna dasar hitam dan bermotif bunga serta geometris.
Selanjutnya selendang berwarna dasar coklat dengan motif bunga. Bahkan memakai topi seperti topi yang dipakai oleh orang-orang Meksiko.
Pada kesempatan, Gibran mengatakan jika momen ini dijadikan sebagai momen kebangkitan dari pandemi Covid-19.
"PPKM ini memang benar-benar telah membuahkan hasil. Alhamdulillah, bertepatan dengan HUT ke-76 RI kondisi Solo semakin membaik," tandasnya.
Gibran menambahkan, akan dikejar terus perbaikan kesehatan dan ekonomi di Kota Solo ini di masa pandemi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Bandung
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
Advertisement

Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Sungai Oya Imogiri Bantul
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Akan Menghadiri Peluncuran 25 Ribu Rumah Subsidi di Bogor
- Gen Z di Timor Leste Prakarsai Demonstrasi
- Ada Gerhana Matahari Sebagian 21 September 2025
- Aturan dan Petunjuk Teknis Pelantikan PPPK Paruh Waktu
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
- Kabel di Jalur Kereta Cepat Whoosh Dicuri, Pelaku Telah Diamankan
- Besok! Ojol Geruduk Kemenhub dan DPR, Ini Tuntutan Mereka
Advertisement
Advertisement