Advertisement
Kerajinan Batik Diharapkan Jadi Penopang Pemulihan Ekonomi Nasional

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Industri Kerajinan Batik menjadi salah satu sektor yang mampu menopang pemulihan ekonomi nasional (PEN). Sektor ini secara aktif memberdayakan tenaga kerja masyarakat. Sejalan dengan itu seminar Diseminasi Inovasi Teknologi dan Sertifikat Batik Mark digelar, Kamis (10/6/2021) dalam rangka meningkatkan daya saing industri kerajinan batik.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi menjelaskan industri kerajinan dan batik nasional mampu beradaptasi dan berinovasi di tengah pandemi Covid-19 sehingga mampu bertahan, bahkan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Advertisement
“Kami terus mendorong pengembangan sektor industri agar tetap dapat menjalankan usahanya dengan baik dan mampu berkontribusi signifikan dalam agenda pemulihan ekonomi,” katanya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com.
BACA JUGA : Hari Batik Jadi Titik Balik Kebangkitan Perajin di Sleman
Doddy mengatakan di tengah masa pandemi seperti saat ini, industri kerajinan dan batik mampu membuat produk sesuai preferensi pasar. Industri kerajinan dan batik juga cepat melakukan diversifikasi produk, memunculkan kreativitas dan inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja usahanya.
Ia menambahkan industri kreatif kerajinan dan batik merupakan salah satu sektor yang diharapkan bisa menjadi penopang agenda Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi. Karena industri ini aktif memberdayakan tenaga kerja masyarakat.
“Maka harus diupyakan produksi yang efektif dan efisien berdasarkan industri hijau, rekayasa sarana produksi bidang kerajinan dan batik. Kemudian penyediaan lembaga uji, sertifikasi, dan kalibrasi, serta proses pengembangan SDM dalam ekosistem industri batik melalui sosialisasi, diseminasi dan pelatihan,” ujarnya.
Plt Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik, Titik Purwati Widowati menyatakan industri kerajinan dan batik di Indonesia berakar pada khazanah budaya bangsa Indonesia. Oleh karena itu, dalam membangun industri batik yang mandiri, berdaya saing, dan maju, maka diperlukan dorongan peningkatan daya saing melalui berbagai inovasi dan penyesuaian standar.
BACA JUGA : HARI BATIK: Titik Balik Kebangkitan Perajin Batik Sleman
“Kami secara aktif menghasilkan inovasi siap diterapkan dan membantu pemenuhan standar seperti pengembangan malam batik berbasis produk sawit, ekplorasi sumber zat warna alam dari limbah industri dan desain dan motif baru. Kami juga memberikan fasilitasi penerapan dan perolehan SPPT SNI, juga memberikan pembinaan dibidang sertifikasi Batik Mark,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Khidmat, Ribuan Umat Buddha Ikuti Ritual Waisak di Candi Sewu Klaten
- Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Waisak dan Puji Ritual Thudong
- Kejagung Siap Jika Johnny G Plate Ajukan PraPeradilan
- Kecelakaan Kereta di Odisha, India Terbanyak Memakan Jiwa
- Bambang Sukmonohadi, Ayah Mertua Puan Maharani Meninggal Dunia
Advertisement

Polisi Jaga Ketat Sepanjang Jalan Tamansiswa Jogja Pasca Tawuran
Advertisement

Bukan Laut Mati, Ternyata Perairan Paling Asin di Bumi Ada di Kolam Ini
Advertisement
Berita Populer
- Anies Belum Berencana Umumkan Cawapres dalam Waktu dekat
- Kapal Wisata Tenggelam di Kepulauan Seribu, 55 Penumpang Selamat
- Garuda Indonesia Tunda Penerbangan Haji, Ini Kronologinya
- Pengelola Candi Borobudur Jamin Umat Budha Beribadah Khusyuk di Waisak
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Turun, Termurah Rp554.000
- Umat Buddha Berjalan dari Candi Mendut ke Borobudur Jelang Waisak
- Hartono Bersaudara Jadi Orang Terkaya di Indonesia
Advertisement
Advertisement