Advertisement
Mana yang Lebih Baik, Vaksin Vaksin AstraZeneca atau Sinovac?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Jenis vaksin yang digunakan untuk melawan Covid-19 kian beragam. Indonesia juga telah mendatangkan vaksin AstraZeneca dan Sinovac.
Vaksin AstraZeneca menjadi populer lantaran efek samping pembekuan darah yang menghantui masyarakat. Sedangkan vaksin Sinovac merupakan vaksin yang pertama kali datang ke Indonesia, dengan efek samping yang tidak serius.
Advertisement
Kedua jenis vaksin virus corona ini diberikan oleh pemerintah dalam program vaksin gratis. Lalu, di antara AstraZeneca dan Sinovac manakah yang lebih unggul?
Asal Usul
Merangkum dari The New York Times, vaksin AstraZeneca merupakan hasil pengembangan dari Universitas Oxford dengan perusahan Inggris-Swedia, AstraZeneca. Vaksin ini dikenal juga sebagai ChAdOx1 nCoV-19 atau AZD1222.
Sementara, Vaksin CoronaVac atau lebih akrab disebut Sinovac merupakan vaksin hasil pengembanagan perusahaan swasta asal China yakni Sinovac.
Jenis Vaksin
Vaksin AstraZeneca dan Sinovac sama-sama menggunakan cara yang terbilang tradisional dibandingkan dengan vaksin Pfizer dan Moderna.
Dimana partikel virus atau materi genetik digabungkan dengan materi lain untuk memasukkan potongan-potongan kecil virus yang tidak berbahaya ke dalam tubuh Anda. Dengan begitu sistem tubuh Anda dapat menggunakan informasi tersebut untuk merancang pertahanan diri.
Vaksin AstraZeneca mengandalkan adenovirus simpanse untuk membawa protein lonjakan dari virus corona ke dalam tubuh Anda untuk menciptakan respons imun. Adenovirus simpanse merupakan virus yang efisien dalam membantu peningkatan respon imun.
Sementara, melansir dari Healthline, vaksin Sinovac tidak mengandalkan adenovirus melainkan menggunakan partikel virus SARS-CoV-2 yang tidak aktif yang menyebabkan Covid-19.
Efektivitas
Mengutip dari MedicalNewsToday, berdasarkan hasil data uji coba fase 3, vaksin AstraZeneca memiliki tingkat kemanjuran 76 persen setelah kedua dosis diberikan.
Untuk tingkat efektivitas vaksin Sinovac, dari hasil uji klinis di Brasil tercatat efikasinya mencapai 78 persen, sedangkan di Turki 91,25 persen.
Meski begitu perbedaan efikasi tidak bisa sama pada setiap negara karena dari populasi, kondisi, dan beberapa indikator lain di tiap negara berbeda-beda.
Efek Samping
Efek samping pada masing-masing umumnya serupa, seperti nyeri ditempat suntikan. Merangkum dari Healthline, efek vaksin Sinovac menimbulkan nyeri, kelelahan diare, dan kelemahan otot.
Sedangkan efek samping vaksin AstraZeneca lebih menarik perhatian lantaran beberapa kasus ditemukan efek pembekuan darah. Tetapi efek samping vaksin AstraZeneca secara umum berupa nyeri, kelelahan, sakit kepala, hingga demam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement