Advertisement
Laos Catat Kematian Pertama Akibat Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Laos mencatatkan kematian akibat Covid-19 pertama kali setelah pandemi menghampiri seluruh penjuru dunia sejak tahun lalu.
Dilansir CNN International, Minggu (9/5/2021), kabar kasus meninggal akibat Covid-19 di Laos tersebut dilaporkan oleh Vientiane Times.
Advertisement
Seorang pekerja di klub karaoke berusia 53 tahun berkebangsaan Vietnam meninggal di Vientiane. Kondisinya diperparah diabetes dan masalah kesehatan lain yang dideritanya.
Laos tengah menghadapi peningkatan kasus Covid-19 sejak libur tahun baru pada 14 April.
BACA JUGA : 10 Pasien Covid-19 di DIY Meninggal Dunia dalam 24 Jam Terakhir
Hingga Sabtu, Laos hanya mencatatkan total 1.233 kasus. Sebanyak 1.184 kasus telah dilaporkan sejak bulan lalu. Adapun, 28 kasus di antaranya dilaporkan pada Sabtu.
Deputi Dirjen Departemen Kesehatan Laos Bouathep Phoumin mengatakan penyebaran virus yang dialami orang tua lebih. Mereka memiliki riwayat kesehatan tertentu sehingga menunjukkan gejala yang lebih berat.
Saat ini Laos telah memberikan 184.387 dosis vaksin Covid-19 kepada rakyatnya yang mencapai 7,28 juta jiwa.
Menurut Channel News Asia, Perdana Menteri Laos Phankham Viphavanh menetapkan kebijakan lockdown untuk ibu kota. Pemerintah juga menutup transportasi internasional pada 22 April setelah mengidentifikasi adanya klaster Covid-19 yang berhubungan dengan Thailand.
Penduduk ibu kota Vientiane dilarang meninggalkan kota dan orang luar harus mendapatkan izin untuk masuk.
BACA JUGA : Kematian Akibat Covid-19 di India Pecah Rekor Lagi, Desakan Lockdown Menguat
Sejumlah negara Asia Tenggara menunjukkan gelombang kedua Covid-19 pada kuartal II/2021. Beberapa negara seperti Laos dan Thailand hingga perbatasan seperti Nepal melaporkan peningkatan kasus yang signifikan akibat penularan virus dari mutasi Covid-19.
Sejumlah rumah sakit mengalami tekanan akibat kenaikan kasus Covid-19 di Thailand. Bahkan, 98 persen kasus barunya berasal dari jenis virus yang lebih menular.
Begitu pula dengan Kamboja yang mencatat lebih dari 10.000 transmisi lokal di 20 provinsi. Hal itu membuat Phnom Penh menyatakan status zona merah atau area dengan risiko tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Berbagi Kebahagiaan, Tuntas Subagyo Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Sukoharjo
- Kabar Gembira Persis Solo, Irfan Jauhari Merumput Lagi setelah Absen Semusim
- Menang Pilpres, 9 Parpol Koalisi Indonesia Maju di Klaten Bertemu Bahas Pilkada
- Bawaslu: Jokowi Tak Langgar Netralitas Meski Bagi-bagi Bansos Jelang Pilpres
Berita Pilihan
- Sempat Ditangkap, Jambret di Jaksel Kabur Pakai Mobil Patroli Polisi
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
Advertisement
Stok Cabai Melimpah, Harga Cabai di Sleman Anjlok Ancam Petani
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Kejagung Bongkar Kasus Korupsi PT Timah Menyeret Harvey Moeis, Ini Komentar Kementerian BUMN
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- UU DKJ Disahkan, Sebentar Lagi Jakarta Bakal Melepas Status Ibu Kota
- Petinggi Freeport Temui Jokowi, Ini yang Dibahas
- Puan Maharani Kian Buka Peluang Megawati Gelar Rekonsiliasi dengan Prabowo
- Mudik Lebaran, Diskon Tarif Tol Dipatok Maksimal 20 Persen
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
Advertisement
Advertisement