Advertisement
Kematian Akibat Covid-19 di India Pecah Rekor Lagi, Desakan Lockdown Menguat
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - India kembali melaporkan penambahan kasus kematian lebih dari 4.000 orang dalam sehari pada Minggu (9/5/2021) setelah sehari sebelumnya mencapai jumlah serupa.
Hal itu terjadi di tengah meningkatnya seruan untuk pemberlakuan penguncian atau lockdown nasional untuk menekan penyebaran virus Corona (Covid-19).
Advertisement
Kementerian Kesehatan India telah melaporkan penambahan 4.092 kematian dalam 24 jam terakhir. Dengan begitu, total jumlah kematian akibat Covid-19 di negara tersebut mencapai 242.362 orang.
Jumlah kasus baru Covid-19 meningkat sebanyak 403.738 prang, sedikit lebih rendah dari angka rekor. Adapun, total kasus virus Corona sejak awal pandemi di India mencapai 22,3 juta.
India telah terdampak parah oleh gelombang kedua pandemi Covid-19 dengan kasus-kasus dan kematian mencapai rekor setiap dua hari. Dengan kekurangan yang signifikan akan pasokan oksigen dan tempat tidur di rumah-rumah sakit, serta kamar jenazah dan krematorium yang penuh, para ahli mengatakan bahwa angka kasus Covid-19 serta jumlah kematian yang sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.
Banyak negara bagian India telah memberlakukan penguncian yang ketat dalam satu bulan terakhir untuk menekan lonjakan infeksi, kala negara bagian lain mengumumkan pembatasan terhadap pergerakan publik dan menutup bioskop, restoran, pub, dan pusat perbelanjaan.
Namun tekanan terus ditujukan terhadap Perdana Menteri Narendra Modi untuk mengumumkan penguncian nasional, seperti apa yang telah diberlakukan pada gelombang pertama pada tahun lalu.
BACA JUGA: Konsumsi Ganja, Mahasiswa di Seturan Sleman Diciduk Polisi
Pada Sabtu, India melaporkan angka kematian Covid-19 harian tertingginya dengan 4.187 korban meninggal dunia. Institut Evaluasi dan Matriks Kesehatan mengestimasi bahwa India akan menyaksikan satu juta kematian akibat Covid-19 pada Agustus.
Dukungan telah mengalir dari berbagai negara di dunia dalam bentuk tabung-tabung oksigen dan konsentrator, ventilator, serta peralatan medis lainnya bagi rumah-rumah sakit yang kewalahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara/Reuters
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mulai Februari Mitra Makan Bergizi Gratis Langsung Dibayar, Tak Lagi Reimburse
- Merek-Merek Air Minum dalam Kemasan Ini Termahal di Dunia, Ada yang sampai Rp1 Miliar
- Dewan Pers Keluarkan Pedoman Penggunaan AI untuk Kerja Jurnalistik
- Kebakaran Resor di Turki, 78 Orang Tewas dan 11 Orang Ditangkap
- Temuan Flu Burung di AS, 100.000 Lebih Bebek Dimusnahkan
Advertisement
Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Senin 27 Januari 2025: Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
Advertisement
Ini Rekomendasi Tempat Wisata untuk Solo Traveling di Luar Negeri
Advertisement
Berita Populer
- Penangkapan Buron Kasus Korupsi E-KTP Paulus Tannos di Singapura Sudah Sesuai Perjanjian Ekstradisi
- 70 Orang Tewas Akibat Serangan Drone ke Rumah Sakit di Sudan
- Pelaku Mutilasi Jasad Perempuan dalam Koper di Ngawi Ditangkap, Polisi Dalami Motif
- Saksikan Parade Kontingen Patriot RI di India, Presiden Naik Kereta Kuda
- Mobil Oleng lalu Terguling di Parit Tol Ngawi-Solo karena Pecah Ban, 2 Penumpang Meninggal
- Mulai Februari Mitra Makan Bergizi Gratis Langsung Dibayar, Tak Lagi Reimburse
- Dituding Peras Prodia Rp20 Miliar, Begini Bantahan Eks Kasatreskrim Polres Jaksel
Advertisement
Advertisement