Advertisement
Kesadaran Berasuransi Mulai Meningkat saat Pandemi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kesadaran masyarakat untuk berasuransi mulai meningkat akibat pandemi. Mereka mempersiapkan asuransi untuk mengantisipasi tantangan dan risiko yang bisa terjadi kapan saja seperti halnya pandemi.
Pakar Perencanaan Keuangan Annisa Stevani mengatakan, perlindungan asuransi menjadi penting sebagai salah satu fondasi perencanaan keuangan. Saat ini masyarakat telah banyak belajar dari pandemic yang harus selalu siap dalam mengantisipasi tantangan dan risiko yang bisa terjadi kapan saja.
Advertisement
BACA JUGA : OJK Temukan Asuransi Jiwa dengan Investasi Risiko Tinggi
“Contohnya, ketika seseorang harus dirawat di rumah sakit, kebutuhan finansial untuk menutupi biaya hidup sehari-hari tentunya akan terus berjalan. Solusi asuransi dapat membantu memberikan ketenangan pikiran karena manfaatnya dapat digunakan sebagai pengganti pendapatan,” katanya Rabu (28/4/2021).
Salah satu figur publik, Ananda Omesh menyampaikan pengalamannya yang berhasil pulih dari infeksi COVID-19. Ia menilai pentingnya perlindungan bagi dirinya dan keluarga, karena ancaman kesehatan makin nyata dan risiko ketidakpastian makin tinggi. “Perlindungan asuransi seperti bukan lagi alternatif tapi kini sudah menjadi kebutuhan utama,” katanya.
Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia mengatakan pandemi COVID-19 yang masih berlangsung membuat tingkat kesadaran masyarakat Indonesia serta kebutuhan akan perlindungan asuransi jiwa makin meningkat. Di tengah pandemi yang masih berlangsung, ia melihat pentingnya mengedepankan fleksibilitas, premi yang terjangkau, dan akses yang mudah dalam menghadirkan produk dan layanan yang berpusat pada kebutuhan nasabah.
BACA JUGA : Klaim Asuransi Berpotensi Kena Pajak?
Peluncuran asuransi PRUTect Care - Hospital Cash di aplikasi OVO ini diklaim untuk menghadirkan produk yang terjangkau, mudah diakses, dan relevan bagi masyarakat Indonesia dengan cara yang baru dan menarik. “Ini merupakan langkah strategis kami untuk menjadikan layanan kesehatan dan keuangan menjadi terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang Indonesia,” ujarnya.
CEO OVO Jason Thompson dalam rilisnya mengatakan saat ini ekonomi berbasis Syariah sedang tumbuh pesat di Indonesia. Menurut The State of Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021, Indonesia berada di peringkat empat perekonomian syariah terbesar di dunia. Oleh karena itu ia berupaya mengembangkan asuransi digital Syariah yang terjangkau bagi masyarakat.
Advertisement
“Melalui strategi ekosistem terbuka yang sudah dibangun, kami terus berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki visi yang sama yaitu untuk memberikan layanan yang memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia yang berkembang,” katanya.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Ditjen Pajak Polisikan Wajib Pajak yang Tak Lapor SPT karena Rugikan Negara Miliaran Rupiah
- Ganjar: Tim Surveilans Terus Tangani Penyakit Mulut dan Kuku
- NIK di KTP Jadi NPWP, Seberapa Efektif?
- Anggota DPRD DIY Sudarto Meninggal Dunia, Dimakamkan Pagi Ini
- Borobudur Maraton 2022 Powered by Bank Jateng Resmi Diluncurkan
Advertisement

WISATA JOGJA: Pembukaan Pasar Beringharjo Malam Hari Diperpanjang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia? Ini Jawaban Pemerintah
- Rusia Serang Puluhan Kota, Sekitar 8.000 Tawanan Ditahan di Donbas
- Ratusan CPNS yang Sudah Lolos Malah Mengundurkan Diri
- Waduh! 55 Persen Tiket Formula E Jakarta Belum Laku
- Pemerintah Tegaskan Proses Pemindahan ke IKN Telah Berjalan, Bertahap hingga 2024
- Bersiap Liburan! Bulan Depan Jepang Buka Pintu Buat Turis Asing
- Subsidi BBM Bakal Tertutup, Pemerintah akan Tiru Fitur PeduliLindungi
Advertisement