Advertisement
Pemerintah Cegah Malaria di Tengah Pandemi. Begini Strateginya...
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Malaria tetap menjadi penyakit yang harus diwaspadai, di tengah pendemi Covid-19 yang sedang mewabah di seluruh belahan dunia.
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium spp. Parasit ini hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
Advertisement
Diperingati sebagai malaria sedunia setiap 25 April, pemerintah Indonesia mengatakan saat ini semakin berupaya berinovasi terhadap pencegahan dan pengendalian malaria di seluruh wilayah.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes, Dr.drh.Didik Budijanto mengatakan pengendalian malaria di era pandemi semakin ekstra Indonesia
"Program malaria dan fasilitas layananan kesehatan harus tetap mempertahankan kondisi yang optimal untuk mendukung layanan malaria.
Kemudian ketersediaan Obat dan logistik malaria di setiap layanan kesehatan.Petugas Dinkes Provinsi dan Kabupaten atau kota wajib memantau dan mengantisipasi layanan malaria pada saat pembatasan sosial," tuturnya secara virtual pada acara Bersama Masyarakat Menuju Indonesia Bebas Malaria yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI, Jumat (23/4/21).
Baca juga: Pekan Depan, Bareskrim Mulai Periksa Keluarga Buronan Paul Zhang
Didik juga menambahkan bila saat ini strategi komunikasi dan promosi kesehatan tetap dilakukan untuk mencegah peningkatan morbiditas dan mortalitas serta responsif untuk situasi pandemic covid-19. Lalu pemerintah juga memanfaatkan media potensial untuk sosialisasi pencegahan dan pelayanan malaria ke masyarakat yaitu jejaring sosial pesan sms, radio, tv, medsos, poster, baliho, megafon dan lainnya.
Berdasarkan Laporan Word Malaria Report (WMR) tahun 2020 dilaporkan 229 juta kasus Malaria secara global. Insiden kasus malaria mengalami penurunan dari 80 per seribu penduduk pada tahun 2000 menjadi 57 per seribu penduduk pada tahun 2019.
Penurunan kasus di Indonesia sebanyak 49 persen dari tahun 2010 sampai dengan 2020 dimana jumlah kasus tahun 2010 sebanyak 465 ribu menjadi 254 ribu pada tahun 2020.
Meskipun demikian, Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan penanggungan pencegahan malaria harus tetap dilakukan karena beberapa bagian wilayah Indonesia masih alami kondisi rentan malaria, terutama pada wilayah bagian timur.
"Dengan pencegahan ini semoga tujuan Indonesia bebas malaria di tahun 2030 bisa cepat tercapai. Dan itu perlu dari dukungan dari semua lintas sektor dan lapisan masyarakat untuk bersatu melawan Covid-19 dan malaria menuju Indonesia sehat," tutup Maxi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
Advertisement
Advertisement