Advertisement
Ahli Kesehatan: Vaksin Nusantara Lanjutkan Saja, tapi...
Ilustrasi. - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pembuatan Vaksin Nusantara hendaknya terus dilanjutkan, yang diiringi dengan publikasi ilmiah, baik nasional maupun internasional. Hal tersebut disampaikan oleh ahli kesehatan dr Andreas Harry Lilisantoso, SpS (K) yang juga anggota "International Advance Research" Asosiasi Alzheimer Internasional (AAICAD).
"Perihal Vaksin Nusantara ini, lanjutkan saja terus penelitiannya, dan penuhi kriteria-kriteria riset yang lazim dalam dunia ilmiah, lalu dilengkapi publikasi dalam jurnal nasional maupun internasional," katanya di Jakarta, Sabtu (17/4/2021).
Advertisement
Dengan adanya jurnal ilmiah, baik nasional dan juga internasional, kata dia, maka semua pihak terkait bisa dan terbuka melakukan kajian-kajian. "Sehingga bisa menghindarkan penilaian bahwa itu jangan promosi atau bahkan sekadar komentar-komentar," kata ahli saraf lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) itu.
Menurut Andreas Harry, yang juga sukarelawan yang terlibat dalam membantu menggalang bantuan nutrisi bagi tenaga kesehatan yang menangani COVID-19, bila yang dominan adalah komentar-komentar -- terlebih dari kalangan yang tidak dalam kapasitas mengkaji sesuai keilmuan kesehatan -- yang terkesan minta pengakuan atas efektivitas vaksin, maka lebih banyak pada kondisi kontraproduktif.
Selain itu, terkait polemik Vaksin Nusantara -- yang ditemukan oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan tim -- ia juga tidak setuju jika ada pendapat bahwa satu institusi yang berwenang, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), akan menghambat suatu penelitian yang bagus.
Ia menyebut bahwa pasti ada kesalahan prosedur atau ada yang menyimpang secara prosedur atas kaidah-kaidah penelitian sehingga kemudian disampaikan oleh BPOM terkait Vaksin Nusantara itu.
Baca juga: Vaksin Nusantara Tak Kantongi Izin & Dianggap Langgar Kaidah Penelitian
Atas polemik yang ada, ia menyarankan bisa dilakukan dialog dan komunikasi antarpihak terkait sehingga dapat dicapai pemahaman bersama, guna mengetahui sekaligus memperbaiki apa-apa saja yang dirasa perlu dilengkapi dan disempurnakan.
Ia berharap Terawan Agus Putranto yang disebutnya sejawatnya sesama alumni FK Unair -- di mana Terawan adalah lulusan S-2 Spesialisasi Radiologi, FK Unair, Surabaya (2004) -- berhasil dalam penemuan vaksin yang sungguh-sungguh ilmiah.
"Harapannya, beliau terus melanjutkan penelitian Vaksin Nusantara itu dengan standar-standar ilmiah yang bisa dikaji oleh pihak terkait," kata Andreas Harry.
Indonesia sendiri, dalam pengadaan vaksin anti-Covid-19 juga sedang dalam proses membuat Vaksin Merah Putih. Guna mempercepat penanganan Covid-19 di Indonesia, pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tanggal 3 September 2020 telah membentuk Tim Pengembangan Vaksin Covid-19.
Tim itu bertugas mengembangkan vaksin Covid-19 produksi dalam negeri yang diberi nama Vaksin Merah Putih. Vaksin dalam negeri bertujuan untuk menciptakan kemandirian pemenuhan kebutuhan vaksin Covid-19 ke depannya.
Riset Vaksin Merah Putih dilakukan oleh enam lembaga dalam negeri, yakni Lembaga Eijikman, LIPI, UI, UGM, ITB dan Unair. Sementara untuk uji klinis, produksi dan pendistribusian diserahkan kepada perusahaan BUMN PT Bio Farma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- IDC: Pasar Wearable Tumbuh 10 Persen, Huawei Kuasai Global
- Pemkab Gunungkidul Tuntaskan Normalisasi 2 Luweng Rawan Banjir
- ByteDance dan Oracle Bentuk Perusahaan Baru untuk TikTok AS
- Kim Seon-ho dan Go Youn-jung ke Jakarta Januari 2026
- Jadwal Misa Natal 2025 Gereja Ganjuran, Ada 5 Sesi Ibadah
- Investasi Gunungkidul Tembus Rp687 Miliar, Serap 15.781 Pekerja
- Gunung Api Paling Aktif di Indonesia Sepanjang 2025
Advertisement
Advertisement




