Advertisement
Museum Patiayam di Kudus Tak Terawat, DPD RI Minta Pemerintah Turun Tangan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) turun tangan untuk membenahi Museum Purbakala Patiayam di Desa Terban, Kudus, Jawa Tengah. Hal itu dikarenakan kondisi museum tersebut mulai memprihatinkan.
Museum Purbakala Patiayam merupakan tempat menyimpan fosil langka. Namun, museum berlantai dua itu kondisinya sudah tidak terawat. Tembok bangunan mulai luntur dan lantai museum pun sudah retak-retak.
Advertisement
"Kemendikbud harus peka terhadap kondisi Museum Patiayam. Untuk pembangunan mungkin belum memungkinkan, tetapi perawatan harus dilakukan," kata LaNyalla seperti dikutip Antara, Kamis (11/3/2021).
Menurutnya, keberadaan museum harus dijaga bagaimana pun caranya. Sebab, museum menjadi sarana pembelajaran khususnya bagi anak-anak untuk mengetahui peninggalan-peninggalan kehidupan zaman purbakala.
"Museum ini memiliki nilai yang sangat luar biasa. Keberadaannya bisa dijadikan tempat belajar, tempat siswa mendapatkan informasi masa lalu, khususnya mengenai peninggalan-peninggalan purbakala," kata dia.
Museum Purbakala Patiayam diketahui memiliki puluhan ribu fosil hewan purbakala di kawasan bukit Patiayam. Di antaranya fosil hewan gajah purba, rusa, hingga hewan laut purbakala. Diperkirakan sekitar 10 ribu lebih fosil yang ditemukan. Namun yang tercatat ada delapan ribu fosil dan teridentifikasi dalam inventarisasi fosil sebanyak lima ribu.
"Jika dibuat display dan tampilan menarik serta spot-spot kekinian, museum ini bisa memiliki nilai tambah. Bukan tidak mungkin museum ini akan ramai. Bahkan museum ini bisa dijadikan sebagai wisata edukasi dengan merangkul pihak sekolah," katanya.
Museum Patiayam yang terletak di Kabupaten Kudus, patut merasa berbangga dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati Kudus Nomor: 070/2117/1000/2020 tentang Penetapan Situs Fauna Patiayam sebagai Benda Cagar Budaya Peringkat Kabupaten Kudus.
Terdapat 17 fosil fauna yang terpilih khususnya karena kelangkaan dan sangat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan, antara lain Dubois Santeng, Maxilia Monyet, Metatarsal Hexaprotodon, Dentary Isurus sp., Dentary Notorynchus sp., Ivory Stegodon sp, Bosbubalus Palaeokarabau, Mandibula Rhinoceros, Molar Hystricidae, Dentary Crocodylidae, Cranium Cervus sp, dan Cast Tannidae.
Fosil-fosil tersebut sebagian besar telah di tata dan tampilkan di dalam display Museum Patiayam, sehingga mampu memberikan pengetahuan kepada publik tentang nilai penting Situs Patiayam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara, Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jelang Libur Waisak, 368.470 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
Advertisement

Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Paket Makanan untuk Jemaah Haji Indonesia Disajikan dalam Empat Warna Wadah
- Donald Trump Sebut India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata karena Mediasi Amerika Serikat
- Gencatan Senjata India dan Pakistan Resmi Dimulai
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
- Stok Beras Capai 3,6 Juta Ton, Pemerintah Akan Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
- Kemenkopolkam: Berantas Premanisme Berkedok Ormas Lewat Penindakan Hukum
- Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron
Advertisement