Advertisement
Vaksiolog: Sambil Nunggu Vaksin, Lakukan 3M!

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Guna memastikan kelancaran dan ketepatan sasaran vaksinasi nantinya, Pemerintah menyiapkan program vaksinasi dimulai dari meninjau langsung fasilitas produksi di Tiongkok, melakukan uji klinik fase III, hingga menyiapkan sistem satu data terintegrasi.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) seperti dokter umum, dokter spesialis, perawat, bidan, dan vaksinator untuk pelaksanaan vaksinasi.
Advertisement
Vaksinolog, Dirga Sakti Rambe mengatakan bahwa masyarakat perlu mengetahui vaksin merupakan produk biologis yang sangat rentan pada perubahan suhu. Obat tersebut umumnya perlu disimpan pada suhu 2-8 derajat celcius yang harus dijaga dari pabrik sampai ke puskesmas. Inilah yang disebut cold chain (rantai dingin).
“Kedua, Indonesia punya BUMN farmasi yang terpercaya, Bio Farma yang sudah memproduksi vaksin untuk diekspor ke 106 negara lebih, dan sudah diakui WHO. Ini tugas kita bersama untuk menjaga cold chain,” katanya melalui diskusi virtual, Senin (30/11/2020).
Baca juga: IDI Desak Jokowi Hapus Liburan Akhir Tahun
Dirga menjelaskan bahwa sambil menunggu kedatangan dan vaksinasi, masyarakat diminta mengetahui informasi yang benar terkait obat Covid-19. Ini penting guna mengurangi keresahan dan keraguan yang timbul dari penyebaran informasi hoaks terkait vaksin.
“Karena sekarang banyak sekali informasi yang tidak benar. Kedua, vaksin apa pun yang sudah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah dipastikan efektivitas dan keamanannya,” jelasnya.
Dirga menuturkan bahwa program vaksinasi atau imunisasi bukan yang perdana bagi Indonesia. Sistem cold chain juga sudah diterapkan ke seluruh Tanah Air.
“Kelengkapannya sudah standar. Misalnya cold box. Itu sudah tersedia semua di Indonesia,” ucapnya.
Di sisi lain masyarakat juga tidak perlu khawatir dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Efek tersebut biasanya berdampak ringan dan segera sembuh dalam waktu satu dua hari. Yang perlu diketahui, manfaat vaksinasi jauh lebih besar dari efek sampingnya.
Baca juga: 4 Pansus Raperda DPRD Sleman Mulai Serahkan Hasil Pembahasan Raperda
Keberadaan vaksin sangat penting dalam mengendalikan pandemi. Akan tetapi perlu disadari vaksin tidak seketika memusnahkan pandemi.
“Karena ada proses distribusi yang panjang, belum lagi jumlah penduduk kita yang lebih dari 260 juta jiwa. Oleh karena itu, sembari menunggu vaksin, kita harus terus menerapkan protokol pencegahan 3M [memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman],” terang Dirga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Pembangunan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Purwomartani Sesuai Rencana, Target 2026 Sampai Gerbang Tol Kalasan
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement