Advertisement

Polemik Macron, Politikus Golkar Ini Usulkan Penarikan Dubes RI dari Prancis

Sunartono
Minggu, 01 November 2020 - 22:47 WIB
Sunartono
Polemik Macron, Politikus Golkar Ini Usulkan Penarikan Dubes RI dari Prancis Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman. - Ist/Golkar.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman ikut mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang saat ini menjadi polemik dunia. Anggota DPR RI ini menilai Pemerintah Indonesia sebaiknya menarik Duta Besar (Dubes) RI yang berada di Prancis sebagai bentuk protes.

Sebagaimana diketahui bersama Presiden Macron menyatakan negaranya tidak akan berhenti menerbitkan atau membicarakan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad. Pernyataan itu menimbulkan kemarahan dan mendapatkan kecaman dari sejumlah pemimpin dunia. Presiden Jokowi di antaranya turut mengecam karena tindakan Presiden Prancis melukai umat Islam di dunia.

Advertisement

BACA JUGA : Presiden Prancis Angkat Bicara terkait Pernyataannya yang

Sebagai bentuk dukungannya terhadap pemerintah, Partai Golkar DIY secara resmi memberikan pernyataan tertulis ikut mengecam tindakan Presiden Prancis tersebut. "Kami Golkar DIY mendukung sikap Pemerintah Indonesia yang secara resmi telah disampaikan Presiden Jokowi. Di mana Indonesia akan mengambil langkah diplomatik dengan memanggil Dubes. Jika perlu tarik saja Dubes RI di Prancis," ungkapnya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Minggu (1/11/2020).

Gandung menilai kebijakan Jokowi sudah tepat, karena tindakan Presiden Prancis termasuk main hakim sendiri dengan mendukung pembuatan Kartun Nabi Muhammad. Sebuah negara yang menjunjung tinggi supremasi hukum seharusnya tidak melakukan cara-cara yang kurang terpuji tersebut.

BACA JUGA : Pejabat RI Ramai-ramai Kecam Sikap Presiden 

Ia mengatakan seharusnya Emmanuel Macron lebih sensitif terhadap pernyataannya terkait dengan karikatur Nabi Muhammad. Namun pernyataannya justru mengeneralisasi ajaran Islam, seolah semua ajarannya sering dikaitkan dengan terorisme. Di sisi lain seharusnya ada batasan dengan tidak serta merta memberikan kebebasan berekspresi. “Karena Islam mengajarkan rahmatan lil alamin, senang dengan perdamaian,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 20 April 2024: Normalisasi Tanjakan Clongop hingga Kuota CPNS

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement