Advertisement
Nafsu Sesaat Jadi Motif Dokter EFY Lecehkan Penumpang saat Rapid Test di Bandara Soetta
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--EFY, oknum dokter yang melakukan tindakan pelecehan seksual dan penipuan terhadap penumpang pesawat saat rapid test Virus Corona di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), sudah selesai diperiksa oleh polisi.
Kepada penyidik, ia mengakui dan menjelaskan alasan dari tindakannya tersebut. "Dia melakukan penipuan karena menginginkan uang lebih. Sedangkan pelecehan seksual karena nafsu sesaat," ujar Kasat Reskrim Polres Bandara Soetta Komisaris Alexander Yurikho saat dihubungi, Sabtu (26/9/2020).
Advertisement
BACA JUGA : 8 Saksi Diperiksa Terkait Pelecehan di Bandara Soekarno-Hatta
Mengenai apakah EFY sedang terdesak permasalahan ekonomi sehingga melakukan hal tersebut, Alex belum menjawabnya.
Pemeriksaan terhadap dokter EFY dilakukan polisi usai penangkapannya pada Jumat(25/9/2020) kemarin di Balige, Samosir Toba, Sumatra Utara. Ia diciduk di sebuah kamar indekos bersama istri dan anaknya.
Sebelumnya, polisi telah menetapkan EFY sebegai tersangka dan menjeratnya dengan pasal berlapis. Alex mengatakan tersangka dijerat pasal 289 KUHPidana dan atau 294 KUHPidana dan atau 368 KUHPidana dan atau 378 KUHPidana.
"Dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara," ujarnya saat dihubungi, Kamis 24 September 2020.
BACA JUGA : Seorang Petugas Rapid Test Covid-19 di Bandara Soetta Jadi
Pengenaan pasal pemerasan dan pelecehan seksual kepada tersangka itu, menurut Yurikho, berdasarkan fakta hukum dan alat bukti yang didapatkan dari proses penyidikan. Yurikho mengakui alat bukti di antaranya bukti transfer uang dan rekaman CCTV.
Terkait EFY apakah seorang dokter atau bukan, Yurikho mengatakan penyidik sedang mengonfirmasi dengan tempat tersangka bekerja dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Kasus EFY berawal saat ia menyatakan hasil tes cepat seorang penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, berinisial LHI reaktif. Padahal, tes ulang yang dilakukan LHI di Nias menunjukkan nonreaktif. Kasus ini viral setelah korban menceritakan kronologi pelecehan seksual dan pemerasan yang dialaminya saat menjalani rapid test.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 14 Proyek Strategis Nasional Disetujui Presiden Jokowi, Ini Daftarnya
- Perangi Mafia Tanah, AHY: Mafia Tanah Hambat Investasi dan Rugikan Rakyat
- Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari, Ini Penyebabnya
- Tanggul Sungai Wulan Jebol, Jalan Pantura Demak Lumpuh Total
- Begini Tampilan Kereta Ekonomi "New Generation"
Advertisement
Sopir Ngantuk, Dua Mobil Adu Banteng di Jalan Jogja-Wonosari hingga Ringsek
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- 2 Tewas dan 5 Terluka karena Penembakan di Washington DC
- Hujan Badai Diprediksi Terjadi di DIY dan Beberapa Provinsi Lain Hari Ini
- PLN Gelar Mudik Bersama BUMN 2024, Begini Cara Daftar dan Tahapannya
- Pembangunan Sentra Pelatihan Paralimpiade Upaya Negara Tingkatkan Kesejahteraan Para-Atlet
- Menaker Bakal Terbitkan Imbauan dan Panduan Pembayaran THR 2024
- Polisi Buru Pelaku Penembakan Massal di Washington DC
- Satpol PP Bogor Bubarkan Kumpulan Pemandu Lagu yang Bukber hingga Larut Malam di Tempat Karaoke
Advertisement
Advertisement