Advertisement
Ilmuwan Peringatkan Kemungkinan Wabah Penyakit dari Luwak di Indonesia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Covid-19 telah menyebabkan keresahan global, merenggut nyawa hampir satu juta orang di dunia, dan menghentikan perekonomian. Belum lagi pandemi ini selesai, para peneliti memperingatkan bahwa pandemi lainnya sedang berkembang di Asia.
Sejak wabah pandemi Covid-19 pertama kali dikaitkan dengan pasar makanan laut di Wuhan, China, pertanyaan tentang asal usulnya telah menjadi sorotan utama, tak hanya di negara tersebut tetapi juga negara-negara lain.
Advertisement
Para ilmuwan percaya bahwa virus ini berasal dari kelelawar, tetapi masih kurang kejelasan tentang bagaimana virus itu dapat menular ke manusia. Hal ini memicu berbagai spekulasi hingga sejumlah pihak menyebut virus ini berasal dari lab di China dan hasil rekayasa.
Namun demikian, sebagian besar peneliti setuju penjelasan yang lebih mungkin adalah bahwa kelelawar menularkannya ke hewan perantara, yang kemudian menyebarkannya ke manusia. Akan tetapi, hewan bukan satu-satunya yang mampu menularkan penyakit ke manusia.
Dilansir dari Express Jumat (11/9) investigasi khusus dari PETA Asia telah memperingatkan wisatawan tentang kopi populer yang ditemukan di kafe-kafe di Bali, Indonesia dan tempat lainnya yang diklaim dapat menyebarkan penyakit mematikan ke hewan dan termasuk manusia.
Terbuat dari biji kopi yang telah dimakan dan dikeluarkan oleh musang kelapa Asia atau musang kucing dengan produk yang dikenal sebagai Kopi Luwak. Produk ini sangat populer di kalangan wisatawan Inggris di Asia.
Kopi luwak dikumpulkan di hutan atau diproduksi di pertanian di pulau-pulau yang ada di Indonesia. Namun, laporan tersebut mengklaim bahwa hal itu juga dilakukan dengan menangkap luwak di habitat aslinya, ketika mereka berusia sekitar 6 bulan.
Selanjutnya, kopi tersebut diekspor ke seluruh dunia. Selain wabah virus corona atau SARS, para peneliti menemukan bahwa virus corona juga telah berpindah dari hewan luwan ke manusia. Peneliti juga telah mengidentifikasi luwak sebagai kemungkinan inang perantara untuk Covid-19.
Laporan itu menyatakan bahwa luwak cukup beruntung untuk bertahap hidup melampaui kegunaannya bagi industri kopi, yang selanjutnya dijual ke pasar hewan hidup.
“Ini menempatkan mereka [luwak] dalam kontak langsung dengan hewan dari spesies lain dan manusia, sehingga memberikan kesempatan sempurna bagi SARS atau virus lain untuk bermutasi dan melompat dari satu inang ke inang lainnya,” tulis laporan tersebut.
Sementara tim tidak mengesampingkan musang sebagai inang perantara untuk wabah saat ini, mereka mencatat beberapa perbedaan pada reseptor inang musang ACE 2, yang membuat kurang mampu mengikat Covid-19.
Selain itu, kendati model ini membuat daftar spesies reservoir potensial, tetapi studi tidak mengidentifikasi inang perantara dari penyakit pandemi Covid-19. Hingga kini masih belum ada kepastian ilmiah tentang bagaimana virus corona baru bisa muncul dan menyebabkan wabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Cek di Sini
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement