Advertisement
Pengembangan Vaksin Merah Putih Telah Mencapai 50 Persen

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan bahwa saat ini proses pengembangan vaksin Merah Putih untuk COVID-19 sudah 50 persen selesai.
"Sudah 50 persen, kami tinggal menunggu protein rekombinan itu dari sistem ekspresi yang menggunakan sel mamalia," kata Amin, Jumat (4/9/2020).
Advertisement
Amin berharap dalam dua sampai tiga bulan ke depan Eijkman bisa melakukan uji praklinis vaksin Merah Putih, yang dikembangkan dengan platform subunit protein rekombinan, pada hewan. "Diharapkan nanti bisa selesai di awal tahun depan," kata Amin.
BACA JUGA : Selandia Baru Salurkan Bantuan Rp1,5 Miliar kepada
Mengenai kemajuan proses pengembangan vaksin, Amin menjelaskan bahwa saat ini Lembaga Eijkman sudah bisa mengamplifikasi gen sasaran dari bagian virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Gen itu sudah diklon dan klon-klonnya sudah dimasukkan ke dalam sel mamalia dan sel ragi yang merupakan sistem ekspresi. "Kami mengembangkan dua sistem [ekspresi], satu dengan menggunakan sel mamalia dan kedua dengan sel ragi," kata Amin.
Proses berikutnya, menurut dia, adalah menunggu sel-sel itu mengekspresikan protein rekombinan yang sudah didesain. Jika sudah didapatkan protein rekombinan, maka protein rekombinan itu akan disuntikkan pada hewan dalam tahapan uji praklinis.
BACA JUGA : Virus Corona Bermutasi, Ini Tanggapan Sultan
Pengujian praklinis itu diharapkan sudah selesai pada awal 2021 dan bibit vaksinnya bisa diserahkan ke PT Bio Farma, yang akan memformulasikan bibit vaksin agar bisa disiapkan untuk uji klinis pada manusia.
"Dari skala laboratorium ke skala industri itu harus diformulasikan kembali untuk disiapkan untuk bisa disuntikkan ke manusia," kata Amin.
Amin mengatakan bahwa uji klinis fase satu pada manusia akan bisa dilakukan pada trimester kedua tahun 2021. Uji klinis fase satu bisa dilakukan setelah kandidat vaksin diformulasikan agar bisa disuntikkan ke manusia dan Badan Pengawas Obat dan Makanan serta Komisi Etik di Kementerian Kesehatan memberikan izin.
"Proses perizinan itu diharapkan lebih singkat mungkin dalam dua minggu sudah selesai," kata Amin.
BACA JUGA : Covid-19 Sudah Bermutasi di Indonesia dan 10 Kali Lebih
Menurut Amin, kemungkinan vaksin Merah Putih bisa diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia pada akhir 2021.
Dia menjelaskan pula bahwa Lembaga Eijkman mulai mengembangkan vaksin dengan platform lain. "Itu hanya sebagai cadangan saja, bukan sebagai mainstream, artinya kita juga mempelajari apa yang sudah dilakukan di China dengan whole virus. Tapi itu bukan yang utama, yang utama adalah [yang berbasis] protein rekombinan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Penyebab Tagihan Listrik Penerangan Kampung di Bantul Membengkak, Daya Dinaikkan dan Diduga Dipakai Keperluan Lain
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Usulkan ke Brasil Terkait Solusi Penuntasan Kasus Kematian Juliana Marins di Rinjani
- Menteri PKP Usulkan Kuota Rumah Subsidi Ditambah Jadi 500 Ribu Unit
- Kepulauan Tokara di Jepang Masih Terus Diguncang Gempa, Hingga Hari Ini Sudah Lebih dari 1.200 Kali
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- Menghadiri KTT BRICS, Presiden Prabowo Hari Ini Tiba di Brasil
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Uji Kelayakan dan Kepatutan 12 Calon Duta Besar Berlangsung Tertutup hingga Besok
Advertisement
Advertisement