Advertisement
Trump Tuduh WHO Boneka China dan Ancam Hentikan Pendanaan
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom menyalami Presiden China Xi Jinping di Great Hall of the People di Beijing, China, Selasa (28/1/2020), dalam kunjungannya ke negara itu berkenaan dengan penanganan wabah COVID-19./Antara - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kemarahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap organisasi kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO) semakin memuncak. Ia menuduh WHO sebagai "boneka" China dan menegaskan sedang mempertimbangkan untuk memotong atau menyetop bantuan dana dari AS.
"Mereka adalah boneka China. WHO sangat China-sentris dan menguntungkan negara itu," katanya di Gedung Putih seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (19/5/2020).
Advertisement
Trump mengatakan Amerika Serikat membayar iuran sekitar US$450 juta setiap tahun kepada WHO, kontribusi terbesar dari negara mana pun.
Dia menegaskan berencana memangkas pendanaan untuk WHO, karena tidak diperlakukan dengan benar.
"Mereka memberi kami banyak nasihat buruk," katanya tentang WHO.
Trump berbicara ketika WHO mengadakan pertemuan tahunan pertamanya sejak pandemi Covid-19 melanda dunia yang berasal dari China.
Akibatnya, AS mengalami gangguan ekonomi besar-besaran dan menewaskan 316.000 orang di dunia.
Hampir sepertiga dari mereka adalah warga Amerika Serikat. Trump mengatakan China hanya membayar sekitar US$40 juta per tahun untuk WHO.
Kalau demikian, ujar Trump, AS bisa saja menjadikan bantuan dari US$450 menjadi US$40 juta karena "beberapa orang berpikir bantuan itu terlalu banyak".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemkot Jogja Bakal Perkuat Struktur Jembatan Kleringan pada 2026
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Legislator Perempuan DIY Minim, Patriarki Masih Dominan
- Preview Persib vs Dewa United: Momentum vs Tekanan
- Merapi Merbabu Hotel Yogyakarta Gelar Donor Darah
- KPI Ungguli Target Emisi Berkat Inovasi Energi
- Pemda DIY Bidik Kemiskinan Satu Digit pada 2026
- Menkeu Tegaskan Penindakan Balpres Bukan Anti-Thrifting
- Pemerintah Anggarkan Rp5 Trilun untuk Pembangunan 50 Gudang Bulog
Advertisement
Advertisement




