Advertisement
Botok Ikan dan Sambal Terasi Sambut WNI dari Natuna
Advertisement
Harianjogja.com, SURABAYA - Setelah menjalani karantina di Natuna, puluhan warga Jatim yang pulang dari Wuhan, China bertemu keluarga tercinta. Pihak keluarga menyambut dengan membawa makanan dan barang kesukaan mereka ke Bandara Juanda.
Sebanyak 62 warga Jatim tiba di bandara sekitar pukul 22.16 WIB. Diani Nursaufika, 17, warga Petemon, Surabaya, khusus dari rumah membawa boneka Winnie the Pooh dan cokelat untuk menyambut kakaknya Lusiana Aisyah (21). Diani mengaku, barang tersebut diberikan kepada kakaknya karena masih dalam momen Valentine.
Advertisement
"Soalnya kan kemarin Valentine. Terus kakak juga suka boneka Winnie the Pooh," kata Diani kepada detikcom di Ruang VVIP Bandara Juanda, Minggu (16/2/2020).
Di Wuhan, lanjut Diani, sebenarnya kakaknya sudah mempunyai boneka Winnie the Pooh. Namun karena boneka itu ditinggal, maka mamanya khusus membelikannya. "Kakak itu kemarin bilang di sana itu sudah beli boneka. Kan bonekanya itu ditinggal. Terus sama mama dibeliin ini pas Hari Valentine," ujar Diani.
Sambil menahan menangis, Diani mengaku sangat merindukan kakaknya. Sebab, ia sudah berpisah selama 6 bulan ini. Untuk mengobati kerinduannya, hampir setiap malam, ia dan adiknya bernama Danis Ahmad (9) kerap berkomunikasi. "Sudah enam bulan berpisah. Senang banget mau ketemu kakak tapi nggak tahu kenapa kok pengen nangis terus karena senang," ucapnya sambil terisak.
"Sering komunikasi terus setiap malam. Lewat WhatsApp, DM. Kan kalau nggak ngabari sebentar udah gimana gitu," tambahnya.
Mendapat kejutan boneka dan cokelat itu, Lusiana mengaku sangat senang. Sebab menurutnya barang-barang itu telah berhasil menggantikan bonekanya yang ditinggal di Wuhan. "Iya suka banget sama boneka ini. Senang sekali dapat kejutan ini. Karena ini yang memancing saya untuk pulang," kelakar Lusiana.
Tak hanya Diani, Peni, 57, khusus dari rumah membawakan botok ikan dan sambal terasi. Makanan itu diberikan kepada keponakannya Pramesti Ardita Cahyani, 21.
"Iya ini kita siapkan makanan kesukaannya botok ikan dan sambil terasi di mobil," ujar Peni.
Peni berangkat menjemput keponakannya dari Brondong Lamongan. Ia mengaku sangat menyayangi keponakannya seperti anaknya sendiri. Sebab selama ini ibu kandung keponakannya itu sudah meninggal.
"Dari Brondong Lamongan, ini berangkat bareng sama tante, om, pakdhenya, adiknya dan saya yang jemput. Orang tua yang ibunya sudah nggak ada. Sayang banget sama Pramesti sudah saya anggap anak sendiri. Ya alhamdulillah akhirnya pulang, sehat semuanya," pungkas Peni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Detik.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
Advertisement
Pemkab Sleman Berupaya Mempercepat Penurunan Angka Stunting
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP-AKR per Kamis 18 April 2024
- Tertidur 22 Tahun Gunung Ruang Erupsi, Gempa hingga 944 Kali dalam Satu Hari
- Warga Jepang Gugat Pemerintah Soal Efek Samping Vaksin Covid-19
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Tujuh Anggota Kelompok Teroris Ditangkap Densus 88
- Badan Geologi Menyebut Ketinggian Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang Diprediksi hingga 25 Meter
Advertisement
Advertisement