Advertisement
Lima Warga Jogja-Jateng yang Dikarantina di Natuna Tiba di Bandara Adisutjipto
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Lima warga yang dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau telah tiba di Jogja.
Setelah menjalani observasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau, tiga warga DIY dan dua warga Jawa Tengah tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Kelima warga Yogya dan Jateng ini merupakan mahasiswa yang dinyatakan sehat dan bebas virus corona.
Advertisement
Kelimanya tiba di Bandara Adisutjipto dengan menumpang maskapai Batik Air ID 7543, dan tiba sekitar pukul 21.00 WIB. Kedatangan lima warga tersebut Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie dan didampingi oleh perwakilan Dinkes Sleman dan Dinkes Kota Yogyakarta.
"Jadi ini proses pemulangan warga DIY Jateng dari Wuhan yang sudah diobservasibselama dua minggu di Natuna. Saya, Dinkes DIY bersama Dinkes Kota Yogyakarta dan Dinkes Sleman sengaja menjemput mereka dalam rangka memberikan kenyamanan dan keamanan. Keluarga sudah menyerahkan ke kami (Pemda DIY)," ujar Pembajun saat ditemui di Terminal A kedatangan Bandara Internasional Adisutjipto, Sabtu (15/2/2020).
Pembajun menegaskan, lima warga yang tiba di Adisutjipto merupakan warga yang sehat dan dinyatakan negatif coronavirus. Oleh karenanya, pihak Dinkes DIY tidak akan melakukan pemantauan.
"Sekali lagi (penjemputan) bukan dalam rangka pemantauan, karena mereka sebenarnya warga yang sehat. Keluar dari Cina (Wuhan) sudah sehat kemudian diobsevasi dua minggu di Natuna juga untuk meyakinkan masyarakat bahwa mereka itu tetap sehat," ujarnya.
"Mereka bukan warga yang terinfeksi, bukan. Mereka warga yang sehat," tegasnya.
Pembajun menjelaskan dari lima warga yang pulang melalui Adisutjipto, tiga warga merupakan warga DIY. Dua lagi merupakan warga Jawa Tengah.
"Lima orang itu dari DIY dan Jateng. Satu laki-laki dan empat perempuan. Semuanya mahasiswa," jelasnya.
Pembajun mengatakan warga dari daerah manapun yang sebelumnya diobservasi di Natuna diperbolehkan pulang melalui DIY. Sebab para warga ini sudah dinyatakan sehat dan negatif virus corona.
"Jateng boleh memilih untuk turun di DIY, mereka bisa pulang ke mana saja dari mana saja. Jadi, Jateng tidak masalah lewat DIY karena mereka sehat," ungkapnya.
Setibanya di DIY, Pembajun memastikan tidak akan ada lagi observasi. Sebab oleh pemerintah sudah memastikan mereka adalah warga yang sehat.
"Mereka sudah observasi 14 hari jadi DIY tidak ada lagi observasi, kami tidak memerlukan observasi lagi. Setelah ini mereka pulang ke keluarga dan mereka sehat. Mereka sudah sehat dan tidak terkena (coronavirus)," ucapnya.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar menerima warga yang pulang dari observasi dengan tangan terbuka. Dia pun meminta agar masyarakat tidak mengucilkan para warga yang pulang dari Natuna.
"Terima mereka sebagai warga yang sehat jangan dikucilkan jangan disangsikan kesehatannya, mereka adalah warga yang sehat tidak ada masalah," pintanya.
"Tapi kita memberikan pesan ke mereka (warga yang pulang dari Natuna), kalau demam atau kalau membutuhkan pelayanan kesehatan, puskesmas siap untuk membantu," katanya.
Sayangnya, Pembajun tidak mengizinkan awak media untuk mewawancarai para mahasiswa yang baru kembali dari Natuna itu. Pertimbangannya, untuk menjaga kondisi fisik mahasiswa yang telah menempuh perjalanan panjang.
"Mereka sudah lelah karena perjalanan panjang dari Natuna transit Jakarta lalu ke sini (Yogya)," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Detik.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Cek Layanan JKN di Gunungkidul
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
- Presiden Prabowo Suarakan Sikap dan Posisi Indonesia di KTT BRICS
Advertisement
Advertisement