Advertisement
BNPB Yakin Bisa Sadarkan Para Pelaku Pembakaran Hutan
Sebuah pesawat take-off dari landasan pacu Bandara Polonia yang diselimuti kabut asap di Medan, Sumatra Utara, Selasa (15/02). Bandara tersebut terpaksa menyalakan lampu di sepanjang landasan pada siang hari karena kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan di Riau. - Bisnis/Andi Rambe
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Kasus kebakaran hutan masih menjadi ancaman pada musim kemarau di Indonesia. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meyakini orang-orang yang melakukan pembakaran hutan dan lahan bisa disadarkan untuk tidak kembali melakukan tindakan yang bisa menyebabkan bencana tersebut.
"Saya yakin kita bisa mengajak mereka yang masih membakar di wilayah tertentu untuk sadar. Perlu kerja keras dan semangat serta kerja sama," kata Doni melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (2/8/2019).
Advertisement
Doni mengatakan banyak pendekatan seperti pendekatan sosiologis, antropologis, agama, dan lainnya yang dapat dilakukan untuk menyadarkan semua pihak.
Di sisi lain, pemberdayaan ekonomi juga diperlukan sehingga orang-orang yang selama ini membakar hutan dan lahan tidak melakukan lagi hal yang sama.
BACA JUGA
"Ada beberapa kelompok masyarakat yang berhasil dalam pemberdayaan ekonomi dan tidak lagi membakar hutan dan lahan," tuturnya.
Menurut Doni, pemerintah daerah perlu hadir di tengah masyarakat untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan. Bila perlu pejabat daerah turun langsung ke masyarakat, bahkan tidur di tengah masyarakat.
"Temuilah rakyatmu. Hiduplah bersama mereka. Mulailah dengan apa yang mereka miliki," ujarnya.
Di sisi lain, perguruan tinggi yang ada di berbagai daerah juga bisa dilibatkan untuk berperan pada aspek penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi.
Riau menjadi provinsi dengan titik-titik panas kebakaran hutan dan lahan terbanyak di seluruh Indonesia. BNPB bersama BPPT telah mengerahkan 17 helikopter dan satu pesawat teknologi modifikasi cuaca ke provinsi tersebut.
Selain itu, 1.512 personel gabungan dari TNI/Polri, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api dan kementerian/lembaga juga sudah diterjunkan untuk mencegah dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Mayat Bayi Ditemukan di Condongcatur Sleman, Diduga Tewas 5 Hari
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- UMK Jogja 2026 Ditetapkan Rp2,8 Juta, Pemkot Siapkan Sanksi
- Tiga Personel BTS Masuk Daftar Investor Muda Terkaya Korea
- 371 Ribu Kendaraan Masuk DIY Jelang Nataru, Tempel Terpadat
- UMK Sleman 2026 Naik 6 Persen Lebih, Ini Besarannya
- Pencarian Pemuda Tersesat di Merapi Klaten Masih Berlanjut
- Kementrans Ajukan Pengalihan Anggaran Rp140 Miliar untuk Sumatera
- Mencicipi Jaja Bendu dan Lawar Klungah, Ikon Kuliner Jembrana
Advertisement
Advertisement



