Advertisement

Indonesia Tuan Rumah Diskusi Sampah Laut

Yanuarius Viodeogo
Senin, 17 Juni 2019 - 03:47 WIB
Budi Cahyana
Indonesia Tuan Rumah Diskusi Sampah Laut Pencemaran laut di Filipina. Negara tersebut termasuk yang mengikuti pertemuan internasional antarnegara Asia Timur dan Asia Tenggara guna membahas persoalan sampah laut pada 17 - 21 Juni 2019 di Nusa Dua, Bali. - Reuters/Erik de Castro

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan internasional antarnegara Asia Timur dan Asia Tenggara guna membahas persoalan sampah laut. Persamuhan akan dihelat pada pada 17 - 21 Juni 2019 di Nusa Dua, Bali.

Dari siaran resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Minggu (16/6/2019) konferensi tersebut akan diikuti sembilan negara yakni Kamboja, China, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. 

Advertisement

Tema konferensi tersebut adalah The 24th Intergovernmental Meeting of the Coordinating Body on the Seas of the East Asia (Cobse) dan The Meeting of the Covse Working Group on Marine Litter.

Para delegasi akan mengunjungi tempat pengelolaan sampah setempat di Desa Gunaksa Klungkung. Delegasi dari Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, M. R. Karliansyah.

Dari catatan Bisnis, Menteri KLHK Siti Nurbaya pernah mengatakan sampah plastik di laut ukuran mikro atau marine debris sangat berbahaya bagi manusia dan satwa.

Oleh karena itu pemerintah telah menetapkan target untuk sampah dikelola 100 persen pada 2025 dengan pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penangangan sampah sebesar 70 persen.

Pemerintah juga telah memanfaatkan sampah sebagai sumber energi dengan skema dari bantuan Pemerintah  Kerajaan Denmark melalui Environmental Support Programme Phase 3 (ESP3) yakni membangun fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan Teknologi Landfill Gas (LFG) di TPA Jatibarang.

"Fasilitas PLTSa di TPA Jatibarang ini ke depan akan menghasilkan listrik sebesar 800 KW, menurunkan emisi GRK sekitar 6.000 ton CO2e/tahun serta mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dari sampah dan air serta menciptakan lapangan kerja hijau," kata Siti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA, Bantul, Sleman dan Sekitarnya

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement