Advertisement

Jaringan Keselamatan Penerbangan Laporkan 15 Insiden Fatal Pesawat Terbang Sepanjang 2018

John Andhi Oktaveri
Rabu, 02 Januari 2019 - 13:17 WIB
Nina Atmasari
Jaringan Keselamatan Penerbangan Laporkan 15 Insiden Fatal Pesawat Terbang Sepanjang 2018 Keluarga korban melemparkan karangan bunga saat prosesi tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018). - Reuters/Beawiharta

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Sepanjang tahun 2018, insiden pesawat jatuh menyebabkan jumlah korban meninggal dunia meningkat drastis selama 2018 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Laporan Jaringan Keselamatan Penerbangan (Aviation Safety Network/ASN) menunjukkan insiden pesawat jatuh menewaskan sebanyak 556 orang pada tahun lalu. Sedangkan insiden terparah pada 2018 terjadi ketika pesawat maskapai Lion Air jatuh di Indonesia yang mengakibatkan 189 orang meninggal dunia. 

Advertisement

Pada 2017 jumlah korban tewas hanya tercatat 44 orang. Tahun itu juga tercatat sebagai 'tahun teraman bagi pesawat komersial sepanjang sejarah' lantaran tidak ada pesawat penumpang yang dilaporkan jatuh.

Kemajuan luar biasa

ASN mencatat ada sebanyak 15 insiden fatal sepanjang 2018 antara lain:

  • Jatuhnya pesawat maskapai Lion Air jenis Boeing 737 Max di Laut Jawa sesaat setelah lepas landas
  • Pesawat jatuh di Kuba pada Mei yang menewaskan 112 orang
  • Sebanyak 66 orang meninggal dunia dalam insiden pesawat jatuh di pegunungan Zagros, Iran, pada Februari
  • Pesawat jatuh saat mendarat di Bandara Kathmandu, Nepal, pada Maret, yang menewaskan 51 orang.

Akan tetapi lepas dari rangkaian insiden tersebut, secara keseluruhan keamanan transportasi udara telah berkembang selama 20 tahun terakhir.

"Jika tingkat insidennya tetap sama seperti 10 tahun lalu maka akan ada 39 kecelakaan fatal tahun lalu," kata Direktur ASN, Harro Ranter sebagaimana dikutip BBC.com, Rabu (2/1/2018).

"Merujuk tingkat kecelakaan pada tahun 2000, akan ada 64 kecelakaan fatal. Ini menunjukkan adanya kemajuan luar biasa dalam konteks keamanan selama dua dekade belakangan," tambahnya.

ASN menyatakan kecelakaan akibat hilang kendali (loss-of-control/LOC) menjadi sorotan utama di bidang keselamatan transportasi udara mengingat hal ini menjadi penyebab sedikitnya 10 dari 25 insiden terparah selama lima tahun terakhir.

LOC merupakan penyimpangan dari rute penerbangan seharusnya dan kondisi ini bisa diakibatkan faktor teknis pesawat, kesalahan manusia, atau lingkungan.

Sebagian besar penumpang dalam kecelakaan LOC tidak bisa selamat, menurut ASN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Akta pendirian Koperasi Desa Merah Putih Jadi Syarat Pencairan Dana Desa di Sleman

Sleman
| Jum'at, 25 Juli 2025, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Dubes RI untuk Kanada Muhsin Syihab Temui Pahlawan Budaya Indonesia

Wisata
| Rabu, 23 Juli 2025, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement