Advertisement
Hunian Sementara Akan Dibangun Pemerintah untuk Korban Gempa Sulteng

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Pemerintah membangun hunian sementara bagi warga di Balaroa dan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, di mana lokasi tersebut terdapat ribuan rumah yang hancur akibat likuefaksi atau fenomena pergerakan tanah.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam siaran pers PUPR, Senin, menyatakan bahwa untuk ribuan rumah yang hancur akibat likuefaksi yang terjadi Balaroa dan Petobo, akan dilakukan relokasi.
Advertisement
"Relokasi perlu dilakukan perencanaan dan persiapan yang matang. Oleh karenanya Pemerintah akan membangun hunian sementara yang ditargetkan rampung dalam dua bulan," kata Basuki Hadimuljono.
Saat ini dilaporkan sudah ada beberapa lokasi tanah milik pemerintah yang bisa menjadi tempat relokasi penduduk, namun lokasi tersebut masih akan didiskusikan Kementerian PUPR dengan sejumlah instansi.
Menurut Basuki, sejumlah instansi yang akan diajak diskusi antara lain adalah BMKG, Badan Geologi, dan para pakar mengenai sisi keamanan dari kemungkinan terjadinya gempa bumi kembali pada masa mendatang.
"Makin cepat Huntara selesai, makin cepat penduduk bisa pindah dari tenda," kata Menteri PUPR.
Hal ini berbeda dengan penanganan gempa di NTB yang tidak ada relokasi sehingga tidak dibangun hunian sementara.
Sedangkan titik-titik lokasi yang akan dibangun Huntara akan disepakati bersama dengan Pemerintah Kota Palu.
Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga menjelaskan dalam masa tanggap darurat, Kementerian PUPR fokus terhadap empat tugas yakni, membantu evakuasi korban bencana, penyediaan air bersih dan sanitasi, pembersihan kota dari puing-puing bangunan, dan penyelesaian masalah konektivitas.
"Untuk konektivitas saat ini jalan jalan sudah mulai terbuka dari mulai lintas barat, lintas tengah, lintas timur, dan perbaikan dua jembatan di jalan nasional, dengan terbukanya konektivitas, bantuan logistik sudah mulai lancar," kata Danis.
Danis menambahkan, dalam menyediakan air bersih dan sanitasi bagi pengungsi, Kementerian PUPR juga telah menyediakan 22 hidran umum berkapasitas masing-masing 2.000 liter yang tersebar di 18 titik.
Untuk pembersihan Kota Palu dan Donggala dan pemulihan akses jalan, Kementerian PUPR telah mengerahkan alat berat yang terdiri atas 26 ekskavator, 12 dump truck, 6 wheel loader, 6 buldozer, 1 unit rock breaker dan 1 unit backhoe loader.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Pemkab Sleman Siapkan Plt Lurah Tegaltirto yang Kena Kasus Korupsi
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Waspada Gelombang Tinggi Samudra Hindia 15-17 September
- Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI untuk Jaminan Halal Menu MBG
- Bulog Jamin Beras SPHP Mutunya Tak Berkurang
- Resmi! ATR/BPN Hentikan Sementara Izin Alih Fungsi Lahan Sawah
- Mabes TNI Dalami Pemberi Perintah Kopda FH Bunuh Kacab Bank BUMN
- Kemlu RI Fasilitasi Pemulangan 17 WNI di Nepal
- Filipina, Jepang dan AS Gelar Latihan Militer di Laut China Selatan
Advertisement
Advertisement