Advertisement
Makan Bergizi Gratis Disebut Tak Terpengaruh Kondisi Global, Kantor Komunikasi Presiden: Pakai Pangan Lokal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Krisis global saat ini tidak mengganggu program Makan Bergizi Gratis (MBG) lantaran pasokan pangan disuplai dari dalam negeri. Hal ini diutarakan Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO).
"Dari awal MBG selalu mengedepankan produk-produk yang ada di sekitar SPPG (satuan pelayanan pemenuhan gizi) yang berada di area tersebut," ujar Deputi Diseminasi dan Media Informasi PCO Noudhy Valdryno di Jakarta, Minggu (22/6/2025).
Advertisement
Noudhy mengatakan bahan pangan yang digunakan dalam penyelenggaraan program MBG disediakan oleh petani, nelayan, maupun pelaku usaha setempat.
Sepanjang pelaksanaan program tersebut, kata dia, pasokan pangan yang digunakan seluruhnya bersumber dari lokal. "100 persen (disuplai nelayan dan petani lokal)," ujar Noudhy.
Menurutnya, kebijakan ini merupakan bagian dari langkah mitigasi Presiden RI Prabowo Subianto terhadap ketidakpastian global yang telah diperkirakan sebelumnya.
Melalui pemanfaatan produk lokal, program MBG sekaligus mendukung upaya swasembada pangan nasional yang menjadi salah satu prioritas pemerintah.
BACA JUGA: Siswa Bakal Tetap Dapat MBG Selama Libur Sekolah, BGN Menyusun Petunjuk Teknis
"Jadi saya rasa ini sudah menjadi bagian dari mitigasi dari perencanaan ketidakpastian global yang sudah diprediksi akan terjadi oleh Bapak Presiden. Kita doakan, rekan-rekan di BGN, supaya produk lokal kita semakin kuat, swasembada pangan semakin cepat tercapai, dan insya Allah tidak mengganggu program Makan Bergizi Gratis," ucapnya.
Eskalasi konflik Iran dan Israel menjadi sorotan belakangan ini. Itu karena perang dua negara di Timur Tengah tersebut berpotensi menyeret dunia ke konflik terbuka yang lebih luas, yang secara langsung memberikan dampak buruk terhadap ekonomi global.
Dampak dari konflik tersebut berpotensi tetap terasa ke Indonesia, meski berada jauh dari pusat konflik. Terutama sektor perindustrian yang secara signifikan mulai merasakan tekanan dari lonjakan harga energi, logistik, serta fluktuasi nilai tukar.
Diketahui, selama enam bulan pelaksanaan program MBG, jumlah penerima manfaat mencapai 5.228.529 orang. Selain itu, jumlah SPPG yang telah beroperasi sebanyak 1.837 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Tiga Situs Nuklir Iran yang Jadi Sasaran Amerika Serikat
- WNI Mulai Dievakuasi dari Iran, Menteri Luar Negeri Sebut Gelombang Pertama 97 Orang
- Kemenhub Tanggapi Penertiban Truk ODOL yang Dianggap Menghambat Arus Logistik
- Usai Diserang AS, Iran Luncurkan Salvo Rudal Balistik ke Israel dan Bikin 16 Orang Terluka
- AS Serang Iran, Harga Emas dan Minyak Diproyeksi Melejit
Advertisement

Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Senin 23 Juni 2025: Dari Stasiun Palur, Jebres, Balapan, Purwosari hingga Ceper Klaten
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- Diduga Mengincar Situs Nuklir Iran, AS Kerahkan 6 Pesawat Bomber Siluman B-2
- Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS di Laut Merah Jika Bantu Israel Lawan Iran
- Pesawat Saudia Airlines 2 Kali Peroleh Ancaman Bom Lewat Email dan Telepon, Ini Penjelasan Kemenhub
- Kabar Duka: Seorang Jemaah Haji Meninggal di Tanah Suci Saat Persiapan Pulang ke Tanah Air
- 4 Wisatawan Tenggelam di Pantai Pancer Door Pacitan, Semua Korban Ditemukan Meninggal Dunia
- 2 Kali Teror Bom Menimpa Saudia Airlines Saat Mengangkut Jemaah Haji, Begini Penanganan Otoritas Bandara
- Ekonom Yakin Trump Bakal Berikan Tarif Impor Rendah
Advertisement
Advertisement