Advertisement
Negosiasi Trump Masih Mandek Jelang Berakhirnya Batas Penangguhan Tarif Dagang

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA– Batas waktu penangguhan tarif dagang Presiden Donald Trump segera berakhir namun negosiasi yang dilakukan dengan negara-negara terdampak masih mandek.
Meski Gedung Putih mengatakan Presiden Trump tengah fokus pada agenda ekonominya, hanya ada sedikit tanda tentang kemajuan negosiasi dagang.
Advertisement
Dikutip Bloomberg pada Sabtu (7/6/2025), beberapa negara bahkan sudah memantapkan untuk menentang kebijakan tarif.
BACA JUGA: Donald Trump Siapkan RUU Terkait Sanksi Baru untuk Rusia
India, yang disebut pemerintahan Trump sebagai target awal kesepakatan, telah mengambil sikap lebih tegas dalam negosiasi dan menentang tarif otomotif Trump di Organisasi Perdagangan Dunia.
Jepang mengadakan putaran pembicaraan lain dengan AS, sekaligus mengisyaratkan keinginannya untuk mendapatkan penangguhan bea masuk atas mobil dan truk ringan.
Pada saat yang sama, pertikaian hukum yang sedang berlangsung dengan pengadilan yang ingin menggagalkan ketatapan Trump soal tarif juga menyita waktu Trump.
Padahal, penangguhan kebijakan tarif selama 90 hari untuk Uni Eropa dan puluhan negara lainnya bakal berakhir 9 Juli. Sementara penangguhan hukuman bagi China diperpanjang hingga bulan Agustus.
Presiden Trump sepakat dengan Presiden Xi Jinping untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan. Trump juga mengatakan panggilan telepon dengan Xi telah menjadi tanda kemajuan pesat.
Dia mengatakan Xi telah setuju untuk mempercepat pembukaan kembali ekspor mineral tanah jarang ke AS yang menjadi pusat ketegangan baru-baru ini. Hal itu akan menjadi berita baik bagi produsen mobil besar Amerika.
Namun, para pengamat masih skeptis soal membaiknya hubungan AS dan China. “Xi tidak akan melepaskan tanah jarang. Dia punya pengaruh, dia menggunakannya. Saya pikir mereka benar-benar berbeda pendapat,” kata Douglas Holtz-Eakin, presiden American Action Forum, sebuah lembaga think tank konservatif.
Adapun dengan negara lain seperti Jerman, Trump juga tidak memanfaatkan waktu untuk membicarakan soal tarif dalam kunjungan Kanselir Friedrich Merz ke Washington.
Topik tersebut hampir tidak muncul selama sesi publik pertemuannya dengan Trump, yang menghabiskan banyak waktu untuk mengkritik Musk.
"Kita berharap akan berakhir dengan kesepakatan perdagangan atau kita akan melakukan sesuatu — Anda tahu, kita akan menerapkan tarif," kata Trump pada hari Kamis bersama Merz.
Pertemuan G7 yang akan dilaksanakan pada 13-15 Juni mendatang seharusnya bisa menjadi kesempatan emas bagi Trump untuk melakukan kesepakatan secara tatap muka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menlu Iran Temui Presiden Rusia Valdmir Putin, Bahas Serangan Israel dan AS ke Taheran
- Ini Tiga Situs Nuklir Iran yang Jadi Sasaran Amerika Serikat
- WNI Mulai Dievakuasi dari Iran, Menteri Luar Negeri Sebut Gelombang Pertama 97 Orang
- Kemenhub Tanggapi Penertiban Truk ODOL yang Dianggap Menghambat Arus Logistik
- Usai Diserang AS, Iran Luncurkan Salvo Rudal Balistik ke Israel dan Bikin 16 Orang Terluka
Advertisement

Ketua Komisi D DPRD Bantul Minta Pemkab Buat Skema Pelaksanaan Sekolah Gratis
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- PBB Khawatir Perang Meluas Akibat Serangan AS ke Iran
- 86 Kepala Daerah Berangkat ke IPDN untuk Ikut Retret Gelombang II
- Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Dangkal, Tak Ada Kerusakan yang Ditimbulkan
- Ekonom Nilai Ultimatum Trump ke Iran Akan Memperburuk Ketegangan Kawasan
- Serang Tiga Fasilitas Nuklir Iran, AS Habiskan Setidaknya Rp984 Miliar
- Pemkot Jogja Terus Gencarkan Perbaikan RTLH Melalui Bedah Rumah Berbasis Gotong Royong
- AS Serang Iran, Harga Emas dan Minyak Diproyeksi Melejit
Advertisement
Advertisement