Advertisement

Status Siaga, Gempa Letusan Semeru Masih Tinggi

Newswire
Minggu, 14 Desember 2025 - 14:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Status Siaga, Gempa Letusan Semeru Masih Tinggi Gunung Semeru tertutup kabut pada Minggu (14/12/2025). ANTARA - HO/PVMBG

Advertisement

Harianjogja.com, LUMAJANG— Aktivitas Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, masih didominasi gempa letusan pada Minggu (14/12/2025). Gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu saat ini berstatus Level III atau Siaga.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian menyampaikan, pada periode pengamatan enam jam terakhir, yakni pukul 06.00–12.00 WIB, tercatat 40 kali gempa letusan atau erupsi. Gempa tersebut memiliki amplitudo antara 10–22 milimeter dengan durasi 66–173 detik.

Advertisement

“Selain gempa letusan, tercatat tiga kali gempa embusan dengan amplitudo 4–8 milimeter serta dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 15 milimeter,” ujar Mukdas dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.

Dari hasil pengamatan visual, Gunung Semeru tertutup kabut sehingga asap kawah tidak teramati. Kondisi cuaca dilaporkan cerah hingga mendung dengan angin bertiup lemah ke arah utara dan timur laut.

Sebelumnya, pada periode pengamatan pukul 00.00–06.00 WIB, aktivitas gempa juga terpantau cukup tinggi. Dalam rentang waktu tersebut tercatat 43 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10–23 milimeter, empat kali gempa guguran dengan amplitudo 2–8 milimeter, serta delapan kali gempa embusan dengan amplitudo 3–8 milimeter.

Dengan status Level III, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat. Warga diminta tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

“Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak,” katanya.

Selain itu, masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lontaran batu pijar.

PVMBG juga mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Wilayah yang perlu diwaspadai antara lain Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Bakmi Jawa, Apem Contong, dan Tradisi Nyumbang Jadi WBTB Gunungkidul

Bakmi Jawa, Apem Contong, dan Tradisi Nyumbang Jadi WBTB Gunungkidul

Gunungkidul
| Minggu, 14 Desember 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura

Wisata
| Jum'at, 12 Desember 2025, 14:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement