Advertisement

Kemenbud Fasilitasi Dialog Keluarga Keraton Solo

Newswire
Minggu, 14 Desember 2025 - 15:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Kemenbud Fasilitasi Dialog Keluarga Keraton Solo Kementerian Kebudayaan memfasilitasi ruang dialog mendorong pelestarian Keraton Surakarta dengan keluarga Keraton Solo di Jakarta. ANTARA - HO/Kementerian Kebudayaan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA— Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) memfasilitasi ruang dialog bersama keluarga Keraton Surakarta dalam rangka mendorong pelestarian Keraton Solo sebagai cagar budaya nasional.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon melakukan silaturahmi dan dialog dengan keluarga besar Keraton Surakarta untuk membahas kondisi Keraton Solo pasca 40 hari wafatnya Pakubuwono XIII, sekaligus menyerap aspirasi dari berbagai pihak.

Advertisement

“Kami telah mengundang seluruh pihak terkait persoalan ini, meski baru sebagian yang hadir. Ke depan, kami akan kembali mengundang pihak lainnya. Kami berharap kondisi Keraton Solo lebih kondusif dan sebagai cagar budaya dapat lebih terpelihara,” ujar Fadli Zon dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Ia menegaskan Keraton Solo merupakan situs cagar budaya nasional yang memiliki peran penting dalam perjalanan sejarah, budaya, dan peradaban bangsa Indonesia.

“Keraton Solo merupakan situs cagar budaya nasional yang penting dalam perjalanan budaya dan peradaban bangsa,” tambahnya.

Dalam pertemuan yang digelar di Jakarta tersebut, pemerintah mengundang seluruh unsur keluarga keraton, di antaranya KGPH Purbaya, istri Pakubuwono XIII, Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan selaku Maha Menteri, GKR Wandansari Koes Moertiyah sebagai Ketua Lembaga Adat, serta KGPH Hangabehi. Namun, KGPH Purbaya dan istri Pakubuwono XIII tidak menghadiri pertemuan tersebut.

Fadli Zon menegaskan peran pemerintah dalam persoalan ini adalah sebagai fasilitator yang mendorong musyawarah keluarga terkait keberlanjutan Keraton Solo. Pembahasan mencakup persoalan penerus, tata kelola manajemen, hingga pengelolaan cagar budaya di lingkungan keraton.

Upaya tersebut, kata dia, dilakukan agar warisan budaya yang berstatus cagar budaya dapat terjaga dan berkembang sebagai ekosistem budaya yang berkelanjutan.

Sementara itu, Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan mengungkapkan bahwa pascapemerintahan Pakubuwono XII sempat terjadi dualisme kepemimpinan antara Pakubuwono XIII dan dirinya. Kondisi tersebut kemudian dimediasi oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono guna mendorong rekonsiliasi demi menjaga keutuhan Keraton Solo.

Menbud Fadli Zon menegaskan pemerintah terus memantau dan mengikuti perkembangan di Keraton Solo. Pemerintah berharap seluruh pihak dapat menahan diri serta mengedepankan musyawarah dan tradisi keraton dalam menyelesaikan persoalan internal.

Untuk sementara, proses dialog dan musyawarah difasilitasi oleh Maha Menteri Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan sebagai pemimpin interim.

Fadli Zon juga menekankan pentingnya revitalisasi Keraton Solo agar dapat menjadi garda terdepan dalam pelestarian kebudayaan dan tradisi. Revitalisasi tersebut diharapkan didukung oleh tata kelola dan manajemen profesional yang ditunjuk oleh pihak keraton.

Pada 2025, Kementerian Kebudayaan telah memfasilitasi revitalisasi Panggung Songgo Buwono yang berdiri sejak abad ke-18 serta Museum Keraton Solo.

Lebih lanjut, Fadli Zon menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mengawal proses dialog dan musyawarah di lingkungan Keraton Solo secara inklusif dan berkelanjutan. Pemerintah berharap seluruh keluarga besar keraton mengedepankan semangat persatuan demi menjaga marwah Keraton Solo sebagai warisan budaya bangsa untuk generasi mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Bakmi Jawa, Apem Contong, dan Tradisi Nyumbang Jadi WBTB Gunungkidul

Bakmi Jawa, Apem Contong, dan Tradisi Nyumbang Jadi WBTB Gunungkidul

Gunungkidul
| Minggu, 14 Desember 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura

Wisata
| Jum'at, 12 Desember 2025, 14:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement