Advertisement

Menteri Bahlil Minta Danantara Biayai Proyek Kilang

Mochammad Ryan Hidayatullah
Rabu, 26 Februari 2025 - 23:07 WIB
Sunartono
Menteri Bahlil Minta Danantara Biayai Proyek Kilang Kilang minyak lepas pantai. - Foto dibuat oleh AI - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berharap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara dapat menyalurkan pembiayaan untuk proyek minyak dan gas bumi (migas).

Proyek tersebut adalah pembangunan fasilitas pengolahan atau kilang minyak (refinery). Bahlil menjelaskan, saat ini sudah ada regulasi khusus yang mengatur soal ketahanan energi dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 96 Tahun 2024 tentang Cadangan Penyangga Energi.

Advertisement

Pemerintah punya target meningkatkan ketahanan bahan bakar minyak (BBM) dari yang saat ini di angka 21 hari menjadi 30 hari. Di samping itu, impor minyak mentah maupun BBM Indonesia masih amat banyak. Oleh karena itu, Bahlil berpendapat perlu ada proyek pembangunan fasilitas pengolahan minyak alias kilang.

BACA JUGA : Danantara Segera Buka Lowongan Pengisi Struktur Organisasi

"Hari ini untuk minyak kita hanya bisa kapasitas 21 hari, nah kita tambah 30 hari. Kedua, impor kita ini terhadap minyak banyak sekali, maka kita mendorong untuk membangun refinery," katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Kehadiran refinery dapat membuat Indonesia memiliki cadangan minyak yang lebih kuat. Kendati demikian, untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan investasi yang besar. Karena itu, dia mengaku bakal segera melapor kepada Presiden Prabowo Subianto terkait kebutuhan pembangunan refinery tersebut.

"Ini butuh investasi besar, makanya dalam hilirisasi, salah satu proyek yang kita akan dorong untuk melaporkan kepada Bapak Presiden adalah storage untuk BBM dan refinery-nya," ucapnya.

Bahlil menambahkan rencana pembiayaan oleh Danantara untuk proyek refinery masih menunggu arahan dan persetujuan Prabowo. "Nanti saya laporkan ya setelah mendapat feedback ataupun petunjuk dari Bapak Presiden," katanya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo mengungkapkan, Danantara akan fokus menyasar 20 proyek nasional. Menurutnya, saat ini Danantara memiliki dana modal kelolaan mencapai US$900 miliar atau sekitar Rp14.715 triliun (asumsi kurs Rp16.350 per dolar AS). 

Initial funding atau pendanaan awal Danantara diproyeksi mencapai US$20 miliar atau sekitar Rp326,01 triliun. Terkait initial funding itu, Prabowo menyebut Danantara akan fokus kepada 20 proyek strategis. "Gelombang pertama investasi US$20 miliar dalam kurang lebih 20 proyek strategis," kata Prabowo dalam acara peluncuran Danantara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Prabowo pun memerinci dari ke-20 proyek tersebut terdapat sejumlah prioritas. Proyek prioritas itu seperti hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, hingga pembangunan pusat data artificial intelligence (AI). Lalu, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, aquaculture, serta energi terbarukan. "Ini lah sektor yang akan menentukan masa depan kita, kesejahteraan kita, dan kemandirian bangasa kita," iujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kasus 2 PNS Berselingkuh dan Mesum di Toilet Pemkab Gunungkidul, Sanksi Menunggu Instruksi Bupati

Gunungkidul
| Rabu, 26 Februari 2025, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Sempat Ditutup Akibat Cuaca Ekstrem, Ranu Regulo di Kawasan Bromo Tengger Semeru Dibuka Kembali

Wisata
| Sabtu, 22 Februari 2025, 12:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement