Advertisement
Masjid Negara di IKN Bakal Digunakan saat Perayaan Idulfitri 2025
Advertisement
Harianjogja.com, IKN–Masjid Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) ditargetkan siap digunakan untuk Salat Idul Fitri pada 1 Syawal 1446 Hijriah, yang jatuh pada tahun 2025. Adapun kapasitas masjid mampu menampung hingga 5.580 jamaah.
Pejabat di Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hariqo Wibawa mengatakan pembangunan Masjid Negara IKN telah mencerminkan kemajuan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara dan juga menegaskan semangat kebhinnekaan, penghormatan serta toleransi antarumat beragama.
Advertisement
BACA JUGA: Tiga Tol Akses ke IKN Dibuka Fungsional Mulai 2025, Belum Dikenakan Tarif
"Masjid Negara yang tengah dibangun di IKN ini dirancang untuk dapat menampung hingga 60.000 jamaah. Pada tahap awal ini, masjid ini dirancang untuk mampu menampung 29.000 jamaah," katanya, Sabtu (7/12/2024).
Dikatakan Hariqo, proyek pembangunan ini sedang dalam tahap pertama, yang meliputi pembangunan bangunan utama masjid dengan empat lantai, dua lantai mezzanine, serta pelataran dua lantai yang berfungsi sebagai area serbaguna dan parkir.
PCO menginformasikan bahwa bangunan masjid ini berada pada lahan seluas 32.125 meter persegi dengan total luas bangunan, termasuk plaza, mencapai 60.173 meter persegi.
Selain itu, masjid juga dilengkapi dengan Minaret seluas 427 meter persegi, bangunan komersial dua lantai seluas 2.212 meter persegi, dan bangunan penunjang seluas 727 meter persegi.
Masjid Negara dilengkapi dengan fasilitas parkir yang memadai untuk kenyamanan pengunjung. Area parkir mencakup empat lot khusus VVIP, satu lot untuk difabel, lima lot untuk bus, serta 64 lot parkir di lantai LG pada area pelataran.
Bangunan masjid memiliki tiga elemen utama, yaitu kubah utama, plaza terbuka, dan minaret. Desain modern ini dipadukan dengan fungsionalitas tinggi untuk mendukung kebutuhan jamaah serta pengunjung.
"Bentuk kubah masjid mengambil konsep simbol sorban dan bentuk galaksi sebagai penafsiran semesta alam raya yang tanpa batas," katanya.
Pada Area Plaza Terbuka, kata Hariqo, memberikan ketegasan akses arah Kiblat. Sedangkan menara masjid atau minaret memiliki tinggi 99 meter melambangkan asmaul husna serta menghadirkan bentuk melingkar ke atas menyiratkan doa yang dipanjatkan dan untuk melambangkan nilai ketuhanan.
Hariqo berharap Proyek ini menjadi salah satu ikon religius dan budaya di IKN, sekaligus simbol kemegahan peradaban baru di Indonesia.
"Masjid ini akan berdampingan di area pusat peribadatan dengan tempat ibadah lainnya, seperti gereja, pura, vihara, klenteng dan Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius, yang merupakan basilika pertama di Indonesia," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Eksespi Hakim Heru Hanindyo Ditolak, Sidang Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur Dilanjutkan
- Ini Alasan KPK Belum Menahan Hasto Kristiyanto
- Vaksin dan Masker Dua Alat untuk Cegah Wabah HMPV dan Influenza
- Ini Kenaikan Biaya Haji Indonesia dari Tahun ke Tahun Sejak 2015
- 60 Kampus di Jerman Tak Lagi Gunakan Media Sosial X, Ini Alasannya
Advertisement
Pakar Hukum Tata Negara UGM Nilai Penghapusan Presidential Threshold Langkah Menuju Pemilu Demokratis
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Yusril Sebut MK Berpeluang Batalkan Parliamentary Threshold
- Hadapi Libur Panjang Akhir Januari 2025, KAI Tambah Jadwal Perjalanan Kereta Api, Cek Jadwalnya di Sini
- Tukar Minyak Jelantah Dapat Saldo e-Wallet dan Poin MyPertamina
- Nyalip Indonesia, Nilai Ekspor Meningkat 7,8 Kali Lipat, Vietnam jadi Raja Durian Baru di Dunia
- Pemeriksaan Hasto di KPK Tetap Berjalan Meski Ada Proses Gugatan Praperadilan
- Selesaikan Pendaftaran Tanah Rumah Ibadah, Menteri Nusron Menggelar Rakor dengan Organisasi Lintas Agama
- Petugas Gagalkan Penyelundupan 29 Penyu dari Jawa ke Bali
Advertisement
Advertisement