Advertisement
Hukuman Mantan Direktur Keuangan Waskita Karya Diperberat, Jadi 8 Tahun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Hukuman kepada mantan Direktur Keuangan PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) Haris Gunawan diperberat menjadi 8 tahun penjara. Hal itu merupakan hasil keputusan kasasi yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung (MA)
Untuk diketahui, Haris adalah salah satu terdakwa kasus korupsi fasilitas pembiayaan bank di Waskita Karya. Adapun kasus korupsi di BUMN karya tersebut diduga merugikan negara hingga Rp1,3 triliun.
Advertisement
BACA JUGA: 4 Orang Ditetapkan Tersangka Korupsi Pemkot Semarang, KPK Masih Merahasiakan Identitas
Data mengenai kerugian negara itu tercantum dalam petitum jaksa yang diunggah di laman resmi Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat.
"Perbaikan pidana penjara selama 8 tahun denda Rp400 juta subsider 4 bulan penjara," demikian bunyi amar putusan yang dikutip dari laman resmi Mahkamah Agung, Rabu (17/7/2024).
Dalam catatan Bisnis, Haris sebelumnya dihukum penjara selama 4,6 tahun dan denda senilai Rp100 juta subsider 3 bulan penjara. Selain itu, Haris juga diminta untuk membayar uang pengganti senilai Rp602,3 juta.
Menariknya, hukuman Haris pernah disunat oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta di tingkat banding. Putusan banding terhadap bekas petinggi WSKT itu hanya menjatuhkan hukuman selama 3 tahun.
Kronologi Kasus Korupsi Waskita Karya
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) pernah menyita dua rumah milik bekas Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Waskita Karya Tbk (WSKT) Haris Gunawan.
Penyitaan itu terkait kasus dugaan korupsi penyimpangan fasilitas pembiayaan bank di Waskita Karya dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Kuntadi mengatakan bahwa dua rumah yang disita berlokasi di wilayah Badung, Bali dan Bandung, Jawa Barat.
BACA JUGA: Politikus Gerindra Ditahan KPK Terkait Perkara Suap
“Asetnya udah kita sita dua rumah tersangka Haris Gunawan, satu di Badung Bali dan satu di Bandung Barat,” ujar Kuntadi kepada Bisnis, Jumat (20/1/2023) silam.
Kendati demikian, Kuntadi tidak menjelaskan secara perinci mengenai nilai bangunan yang disita penyidik. Dia hanya menegaskan bahwa kasus Waskita Karya masih berjalan dan saat ini masih tahap pemberkasan, termasuk pemanggilan saksi.
“(Waskita Karya) masih berjalan masih pemberkasan. Masih ada beberapa saksi yang kita panggil,” ucapnya.
Sebelumnya, Kejagung menetapkan empat orang tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank yang dilakukan oleh PT Waskita Karya (persero) Tbk. dan PT Waskita Beton Precast, Tbk.
Keempat tersangka tersebut adalah Serta juga Bambang Rianto selaku Direktur Operasi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Kemudian, THK (Taufik Hendra Kusuma) selaku Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Waskita Karya (persero) Tbk. periode Juli 2020, HG (Haris Gunawan) selaku Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Waskita Karya (persero) Tbk. periode Mei 2018 - Juni 2020.
Satu tersangka lagi adalah dari pihak swasta yaitu NM selaku Komisaris Utama PT Pinnacle Optima Karya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement