Advertisement
38 Penerbangan Haji Telat hingga Total 32 Jam, Begini Reaksi Kemenag
![38 Penerbangan Haji Telat hingga Total 32 Jam, Begini Reaksi Kemenag](https://img.harianjogja.com/posts/2024/05/20/1175178/garuda-indonesia-antara.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Tingginya angka keterlambatan penerbangan Haji yang dilakukan oleh maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menjadi sorotan Kementerian Agama (Kemenag).
Juru Bicara Kemenag, Anna Hasbie menjelaskan hingga saat ini sebanyak 152 kelompok terbang (kloter) Haji telah diberangkatkan sejak 12 Mei 2024.
Advertisement
Dia menuturkan tingkat keterlambatan penerbangan Haji pada pekan pertama pemberangkatan ini terbilang tinggi, terutama oleh Garuda Indonesia.
Anna menjelaskan, selama sepekan pertama, persentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia mencapai 47,5%. Dari 80 penerbangan, 38 di antaranya mengalami keterlambatan.
Dia bahkan menyebut ada keterlambatan pemberangkatan sampai 3 jam lebih. "Kalau ditotal, keterlambatan itu mencapai 32, 24 jam. Ini tentu sangat disayangkan. Kami sudah memberikan teguran tertulis agar ke depan harus diperbaiki,” kata Anna, Senin (20/5/2024).
Sementara itu, Saudia Airlines yang juga melayani pemberangkatan Haji 2024 mengalami keterlambatan pemberangkatan hingga 18,06% dari total 72 penerbangan pada periode yang sama.
Dia menyebut total keterlambatan Saudia Airlines mencapai 4,07 jam, dengan keterlambatan terlama pada sebuah penerbangan selama 47 menit.
BACA JUGA: Calon Haji Kulonprogo Mulai Diberangkatkan, Jemaah Paling Tua Berusia 90 Tahun
Sementara itu, Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab menambahkan Garuda Indonesia juga meminta perubahan jadwal sejumlah penerbangan Haji.
Rinciannya, beberapa perubahan jadwal, antara lain kloter pertama Embarkasi Solo atau SOC-01 dan kloter enam Embarkasi Makassar atau UPG-06 yang terdampak kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia yang akan memberangkatkan UPG-05.
Saiful berharap Garuda Indonesia dan Saudia Airlines mematuhi komitmen dan kontrak kerja untuk memberangkatkan jemaah haji Indonesia sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dan ditetapkan.
Dia menuturkan, keterlambatan keberangkatan, apalagi hingga hitungan jam dan bahkan sampai terjadi perubahan jadwal, hal itu akan berampak pada penyiapan beragam layanan di Madinah maupun Mekkah, baik transportasi, akomodasi, termasuk juga katering. “Keterlambatan penerbangan juga berpotensi menjadikan jemaah semakin kelelahan karena terlalu lama menunggu,” kata Saiful.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement