Advertisement
Korut Bakal Manfaatkan AI untuk Militer
Peluru kendali dipamerkan dalam parade militer Tentara Rakyat Korea di Pyongyang, Korea Utara, 15 April 2017. (Xinhua - Cheng Dayu)
Advertisement
Harianjogja.com, SEOUL—Korea Utara (Korut) berencana memanfaatkan teknologi Industri 4.0 yakni kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan memperluas penerapannya di berbagai bidang, termasuk untuk militer.
Harian utama Korut, Rodong Sinmun, pada 24 Desember melaporkan persaingan global di bidang sains dan teknologi semakin ketat, seperti penggunaan AI di bidang pendidikan dan peningkatan pemanfaatan teknologi realitas virtual (virtual reality/VR) dan realitas berimbuh (augmented realityAR).
Advertisement
Stasiun Penyiaran Pusat Korea, jaringan radio yang dikelola pemerintah Korut, pada November tahun lalu mengatakan negara-negara lain secara aktif menggunakan AI untuk meningkatkan produksi pertanian.
Tahun lalu, Televisi Pusat Korea milik pemerintah Korut juga menyiarkan rekaman video yang menunjukkan program pendidikan berbasis VR yang baru dikembangkan. Program itu memungkinkan pengguna mempelajari sejarah dan budaya Korut pada sekitar abad ke-3 dan ke-4 SM.
Baca Juga
Kim Jong-un Sebut Korea Selatan Jadi Musuh Utama
Terjerat Kesulitan Ekonomi, Korea Utara Bakal Perbatasan
Militer Korea Selatan Mendeteksi Penembakan Rudal Balistik oleh Korea Utara
Media pemerintah Korut sepertinya sedang memperkenalkan tren global tentang teknologi baru dalam upaya mencari cara memperluas penggunaannya di bidang pertanian dan pendidikan.
Namun, negara terisolasi itu kemungkinan juga mencoba menggunakannya di bidang militer.
Kim Hyuk, peneliti Pusat Studi Nonproliferasi James Martin di Institut Studi Internasional Middlebury, mengatakan dalam sebuah laporan bahwa para peneliti Korut telah menerapkan AI dan pembelajaran mesin (ML) untuk "aplikasi sensitif, seperti permainan perang dan pengawasan, serta melanjutkan kolaborasi ilmiah dengan ilmuwan asing hingga saat ini."
Dalam laporan yang dipublikasikan oleh 38 North, situs pemantau Korut di Amerika Serikat, Kim berkata, "Lingkungan permainan perang yang disusun Korea Utara mungkin merupakan konflik nyata pada tingkatan taktis yang melibatkan senjata artileri."
Menurut Kim, mengingat teknologi AI/ML dapat ditransfer melalui cara-cara yang tidak berwujud (intangible), penting untuk memantau aktivitas Korut dan menerapkan langkah-langkah untuk memitigasi potensi risiko sanksi pada sektor akademis dan swasta, jika diperlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Akses Jembatan Bambu, Wisata Srikeminut Bantul Dibuka Lagi
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Danantara dan BUMN Percepat Pemulihan Pascabencana Aceh
- OJK DIY Ingatkan Risiko Bunga Tinggi dari Pinjol
- Konsumsi Kopi Berlebihan Dapat Memperparah Kecemasan
- ViaVia Jogja Rayakan Tiga Dekade Seni dan Pariwisata Berkelanjutan
- Lonjakan Arus Nataru Berpotensi Padati Tol Jogja-Solo
- BPBD Agam Catat Puluhan Korban Bencana Masih Belum Ditemukan
- Indonesia Pastikan Runner-Up SEA Games 2025, Catat Sejarah Baru
Advertisement
Advertisement



