91 Orang Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Iran
Advertisement
Harianjogja.com, TEHERAN—Jumlah korban tewas akibat dua bom bunuh diri yang terjadi di Kota Kerman, Iran pada Rabu pekan ini bertambah menjadi 91 orang, dengan dua orang lainnya meninggal dunia di rumah sakit karena luka yang mereka alami.
Kepala Organisasi Darurat Medis di Kerman, Seyyed Mohammad Saberi, mengatakan seorang anak berusia delapan tahun dan seorang pria lansia berusia 60 tahun meninggal di rumah sakit pada Jumat.
Advertisement
Pihak berwenang sebelumnya menyebutkan 103 orang tewas dalam serangan tersebut, tapi setelah dilakukan penyelidikan oleh para ahli forensik, jumlah korban tewas direvisi menjadi 84 orang. Serangan di Kerman adalah yang paling mematikan sejak Revolusi Islam Iran 1979.
BACA JUGA : ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan Bom Mematikan di Iran
Sebanyak 284 orang lainnya terluka dalam serangan yang terjadi di dekat makam mantan panglima Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Jenderal Qassem Soleimani itu, ketika ribuan orang tengah berkumpul untuk berziarah memperingati empat tahun wafatnya Soleimani.
Iran pada Jumat menggelar pemakaman massal bagi mereka yang tewas di Kerman, yang turut dihadiri oleh para pejabat senior, termasuk Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Panglima IRGC Jenderal Hossein Salami.
Berbicara di hadapan massa yang menghadiri upacara pemakaman di Kerman, Raisi mengecam Israel karena menyimpan “dendam” terhadap Soleimani.
Dia juga menuduh Israel “menciptakan dan mendukung” kelompok teroris Daesh/ISIS, sebuah pernyataan yang juga dikatakan oleh banyak pejabat senior Iran lainnya dalam beberapa pekan terakhir.
Daesh/ISIS pada Rabu mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dengan mengatakan lebih dari 300 orang tewas dalam dua bom bunuh diri di Kerman.
Kelompok teroris itu mengidentifikasi kedua pelaku bom bunuh diri itu adalah Omer al-Mohed dan Safiullah Mujahid, yang meledakkan bom rompi mereka di tengah kerumunan.
Banyak korban luka diyakini dalam kondisi kritis dan sedang dalam pengawasan di unit perawatan intensif (ICU), menurut para pejabat kesehatan. Jumlah korban tewas kemungkinan akan terus bertambah.
Dalam laporan awal yang dirilis pada Jumat, Kementerian Intelijen Iran mengonfirmasi bahwa ledakan tersebut adalah bom bunuh diri, dan menyebut bahwa salah satu pelakunya adalah warga negara Tajikistan. Identitas pelaku lainnya masih belum diketahui.
Kementerian tersebut mengatakan setidaknya sembilan orang yang berkaitan dengan serangan tersebut telah ditangkap di enam provinsi di Iran. Beberapa bahan peledak juga ditemukan di tempat persembunyian mereka di Kerman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Dinkes DIY Peringati HKN sekaligus Kampanyekan Pencegahan Stunting lewat Fun Run 5K
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
- Pemerintah Pastikan Penetapan UMP 2025 Molor, Gubernur Diminta Bersabar
- 8 Terduga Teroris Ditangkap, Terkait dengan NII
- Dugaan Suap ke Sahbirin Noor, KPK Periksa Empat Saksi
- Desk Pemberantasan Judi Online Ajukan Pemblokiran 651 Rekening Bank
- Diskop UKM DIY Raih Juara III Kompetisi Sinopadik 2024 di Palangkaraya
- Ketua MPR: Presiden Prabowo Disegani Saat Tampil di G20 Paparkan Hilirisasi SDA
Advertisement
Advertisement