Advertisement
Tiru Dedi Mulyadi, Wali Kota Semarang Pertimbangkan Kirim Geng Remaja ke Barak Militer

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG—Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mempertimbangkan untuk mengirim remaja-remaja yang terlibat dalam aksi kreak atau gangster ke dalam barak militer, seperti yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
"Saya tidak detail mempelajari apa yang dilakukan di Jawa Barat ya, saya hanya membacanya dari media dan itu menurut saya bukan hal yang bisa diikuti secara langsung begitu. Saya harus pelajari dulu," kata Agustina di Semarang, Senin, menanggapi kembali maraknya aksi kreak atau kenakalan remaja, seperti melakukan tawuran atau aksi ugal-ugalan di jalanan yang meresahkan masyarakat.
Advertisement
Istilah kreak sering digunakan di Semarang untuk menyebut kelompok remaja pelaku aksi tawuran atau ugal-ugalan di jalanan yang merupakan singkatan dari kere mayak, yakni secara harfiah berarti "orang miskin yang suka mengganggu".
Dia berencana mengirimkan tim ke Jabar untuk melihat implementasi dari gagasan yang belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial karena dinilai sebagai pendekatan berbeda dalam menangani kenakalan remaja.
"Nanti akan kami kirim teman-teman untuk bisa belajar Jawa Barat apa yang dilakukan. Kalau misalnya itu tepat di Kota Semarang yang kita lakukan, apakah SDM-nya memenuhi, anggarannya memenuhi, situasinya memenuhi? Itu yang akan kami lakukan," katanya.
Artinya, Pemerintah Kota Semarang perlu mempelajari terlebih dulu konsep pendekatan tersebut seperti apa, termasuk implementasinya di lapangan kaitannya dengan anggaran dan banyak aspek.
"Tidak kemudian semata-mata mengatakan bahwa saya akan ikut (kirim ke barak militer, red). Idenya sih bagus, hanya detailnya bagaimana," katanya.
Yang jelas, Agustina mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan kepolisian yang telah melakukan tugas ekstra untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Menurut dia, peran orang tua, keluarga, dan lingkungan, seperti rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) juga sangat penting dalam mengawasi pergaulan remaja agar tidak berkembang ke arah negatif, seperti kreak.
"Kreak ini memang meresahkan, tetapi ini adalah akibat dari sebuah situasi sedang kami deteksi dan akan kami lakukan langkah-langkah khusus," katanya.
Ke depan, kata dia, Pemkot Semarang berencana membuat berbagai macam kegiatan yang akan mengalihkan dan mengarahkan energi remaja kepada kegiatan yang bersifat positif, seperti eksibisi atau pertandingan olahraga.
"Kemarin sudah ngobrol sama pak kepala dinas, apa yang bisa dimaksimalkan di anggaran sebelum (APBD) perubahan yang bisa digunakan membuat eksibisi, pertandingan persahabatan, atau apa pun yang diminati anak-anak yang sekarang ini lebih suka bergabung dengan kreak," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Anggaran Kementerian PU Naik 37,8 Persen Jadi Rp118,5 Triliun di RAPBN 2026
- BPBD Sebut 204 Bangunan Rusak Akibat Gempa di Poso Sulteng
- 670 Orang Meninggal Dunia, 1.000 Luka Akibat Banjir Bandang Pakistan
- Myanmar Umumkan Akan Gelar Pemilu 28 Desember 2025
- Terpidana Ronald Tannur Terima Remisi 4 Bulan
Advertisement

Pemkot Jogja Lirik Kerja Sama Penerbangan YIA-Jeddah dengan Maskapai China
Advertisement

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Meski Bebas Bersyarat, Setnov Wajib Lapor hingga 2029
- PDIP Dinilai Terbiasa Hidup di Dua Alam
- Tiga Tewas, Delapan Lainnya Terluka Pada Penembakan Massal di Brooklyn
- Termasuk Jogja, Cuaca Sejumlah Wilayah di Indonesia Hujan Hari Ini 18 Agustus 2025
- Gempa Poso, Satu Orang Meninggal Dunia
- Banjir Bandang dan Longsor di Pakistan, Lebih dari 350 Oang Tewas
- Pengiriman Paket Bantuan Diterjunkan dari Udara ke Jalur Gaza
Advertisement
Advertisement