Advertisement

Koalisi Ojol Nasional Tidak Ikut Demonstrasi 20 Mei

Newswire
Senin, 19 Mei 2025 - 21:17 WIB
Sunartono
Koalisi Ojol Nasional Tidak Ikut Demonstrasi 20 Mei Ojek online / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Koalisi Ojol Nasional (KON) menyatakan tidak akan mengikuti aksi demonstrasi pada Selasa (20/5) karena aksi tersebut diduga menjadi alat politisasi untuk kepentingan pihak-pihak tertentu.

"Semakin banyak pihak-pihak luar yang mencoba mendompleng isu-isu driver ojek online (ojol) untuk kepentingan politik dan bisnis terselubung, tanpa memahami kondisi nyata ojol di lapangan," kata Ketua Presidium KON, Andi Kristianto, Senin.

Advertisement

Andi menyebutkan komunitasnya yang berjumlah ratusan tersebut tidak ingin suara para pengemudi ojol disalahgunakan oleh pihak-pihak yang mau menyelundupkan agenda di luar kepentingan ojol.

"Perjuangan kami murni untuk kesejahteraan ojol dan harus tetap fokus pada solusi konkret, bukan panggung politik,” katanya.

BACA JUGA: OJK Ingatkan Lembaga Pembiayaan hinga Pinjol Siap Antisipasi Dampak PHK

Dia berpendapat ratusan ribu ojol yang akan melakukan unjuk rasa pada Selasa (20/5) merupakan kebohongan, karena menurutnya para pengemudi ojol lebih memilih kasih makan anak istrinya dari pada ikutan aksi demo.

“Kalau mau bahas nasib driver, bicara langsung dengan kami. Jangan membuat keputusan tanpa suara dari kami. Kelompok yang bukan dari komunitas ojol tidak mewakili kami,” kata Andi.

Andi juga menegaskan bahwa para pengemudi sepenuhnya sadar bahwa hubungan kerja mereka dengan aplikator bersifat kemitraan, bukan hubungan kerja sebagai buruh.

Namun, ia juga menekankan pentingnya kehadiran regulasi yang memperkuat posisi pengemudi agar tidak terus menerus berada dalam ketidakpastian.

“Kami tidak menuntut status jadi buruh atau karyawan, tapi kami butuh aturan yang memastikan kemitraan ini adil dan menguntungkan untuk semua pihak dan melindungi kami. Yang kami lawan adalah ketimpangan, bukan status kemitraan itu sendiri,” jelas Andi.

BACA JUGA: Kejagung Ungkap Budi Arie Berpotensi Dihadirkan di Sidang Kasus Judi Online

KON juga menilai bahwa jalan terbaik untuk menyelesaikan berbagai persoalan pengemudi adalah melalui dialog terbuka dan penyusunan regulasi yang jelas, bukan melalui cara-cara politik yang berisiko dimanfaatkan oleh segelintir elit politik saja, padahal tidak mewakili realitas "driver" di lapangan.

“Kami lebih memilih jalur dialog dan advokasi kebijakan. Itu sikap kami. Aksi yang tidak jelas arah dan tujuannya justru salah-salah bisa merugikan nasib driver sendiri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Terapis Ditemukan Meninggal Dunia dengan Mulut Berbusa di Tempat Pijat Kawasan Mantrijeron Jogja

Jogja
| Senin, 19 Mei 2025, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul

Wisata
| Jum'at, 16 Mei 2025, 14:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement