Advertisement
Dugaan Penyebaran Hoaks oleh Rocky Gerung, Bareskrim Periksa 61 Saksi
Pengamat politik Rocky Gerung (kiri) menanggapi gagasan calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kanan) saat Diskusi Interaktif Capres 2024 di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (18/11/2023). - Antara - Arnas Padda
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sebanyak 61 orang saksi diperiksa Bareskrim Polri terkait dengan kasus dugaan penyebaran berita bohong (hoaks) oleh Rocky Gerung tentang Presiden Joko Widodo.
Advertisement
"Di dalam berita acara pemeriksaan (BAP) sebanyak 61 saksi sejak naik sidik," ujar Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandani Rahardjo Puro dalam keterangannya di Jakarta, Senin (20/11/2023).
Dari 61 saksi yang diperiksa, kata dia, berasal dari 26 laporan polisi terkait dengan kasus Rocky Gerung. Tidak hanya di Bareskrim, laporan itu juga dilayangkan ke Polda jajaran.
"Dua LP Bareskrim, empat LP PMJ, 12 LP Kaltim, tiga LP Kalteng, tiga LP Sumut, dan dua LP DIY," ujarnya.
Namun, Djuhandani mengonfirmasi bahwa pihaknya belum menjadwalkan pemanggilan kembali terhadap Rocky Gerung untuk keperluan pemeriksaan. "Belum, penyidik masih di lapangan," katanya.
Sebelumnya Djuhandani juga membantah telah menetapkan status Rocky sebagai tersangka dalam kasus ini. Bantahan itu merespons pernyataan Rocky yang mengaku telah menjadi tersangka. "Belum menjadi tersangka. Kami baru naik penyidikan," ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Sabtu (17/11/2023).
BACA JUGA: Tetap Fokus saat Berkendara! Ini 10 Ruas Jalan Rawan Kecelakaan di Jogja
Kasus Rocky Gerung di Bareskrim berawal dari pernyataan Rocky yang dinilai sebagai ujaran kebencian kepada Presiden Joko Widodo.
Pernyataan itu dilaporkan ke polisi. Namun, di awal Agustus 2024, Rocky mengaku pernyataannya itu bukan ditujukan kepada individu Jokowi, melainkan jabatannya.
Salah satu pernyataan Rocky yang dinilai sebagai ujaran kebencian ialah soal upaya Presiden Joko Widodo untuk melakukan penundaan Pemilu 2024 serta tidak mendukung kaum buruh.
Selanjutnya terkait dengan pernyataan Rocky yang menyebut adanya hasutan untuk melakukan gerakan masyarakat atau people power mulai 10 Agustus 2023 bila Pemilu 2024 terhalang oleh ambisi Presiden.
Terkait dengan pernyataan Rocky yang menyebut bahwa Presiden Jokowi berangkat ke Tiongkok untuk menawarkan Ibu Kota Negara (IKN) untuk mempertahankan legasinya. Atas pernyataan itu Rocky diduga melanggar ketentuan soal penyebaran berita bohong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bantul Diminta Siaga Hadapi Puncak Cuaca Ekstrem Februari
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Bencana Banjir Sumatera Memburuk, Pakar Desak Evaluasi Total
- Uji Coba Vaksin HPV Anak Laki-Laki Dimulai 2026
- Riset: Sarden Menipis, 60.000 Penguin Afrika Kelaparan
- Harga Cabai Rawit Tembus Rp72.700, Telur Ayam Naik Lagi
- Cuaca Ekstrem, BMKG Peringatkan Hujan Lebat
- Harga Emas UBS Naik Tipis, Galeri24 Tetap Stabil
- Korban Bencana Agam Jadi 173 Orang, 85 Masih Hilang
Advertisement
Advertisement




