Megaproyek LNG Rp159 Triliun di Papua Rampung, 3 November Beroperasi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan proyek Train 3 LNG Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat akan beroperasi komersial atau onstream pada akhir November 2023. Nilai investasi proyek ini mencapai Rp159 triliun.
Kepastian itu disampaikan Arifin saat menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi ihwal evaluasi proyek strategis nasional (PSN) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).
Advertisement
“[Bahas] yang mau diresmikan itu Tangguh 3 LNG nanti November akhir sudah produksi,” kata Arifin selepas ratas.
Laporan itu disampaikan Arifin ke Jokowi selepas mendengar kemajuan proyek British Petroleum (BP), selaku operator proyek Tangguh LNG awal September 2023 lalu. Tangguh train 3 dengan kapasitas 3,8 million tons per annum (mtpa) dikembangkan berdasarkan persetujuan plan of development (POD) II dengan nilai investasi mencapai hingga US$11 miliar atau setara dengan Rp159 triliun.
Pengembangan dimulai sejak 2016 dan mengalami beberapa kali kemunduran akibat pandemi Covid-19 sejak awal 2020 lalu. Selepas pelandaian pandemi, pemerintah meminta BP untuk mempercepat pengerjaan salah satu proyek strategis nasional (PSN) tersebut.
Proyek ini menghasilkan LNG dari ladang gas Wiriagar, Berau, dan Muturi di Teluk Bintuni, Papua Barat dengan luas 5.966,9 kilometer persegi. Produksi gas bumi rata-rata Lapangan Tangguh tahun 2021 sebesar 1.312 MMscfd, dan status per 14 Juni 2022 sebesar 1.162 MMscfd.
Produksi LNG dimulai pada Juni 2009 dan kargo LNG pertama dikirim pada Juli 2009. Proyek LNG Tangguh menghasilkan 7,6 juta ton LNG setiap tahunnya melalui Train 1 dan 2.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menuturkan, megaproyek itu sudah rampung menerima kepastian pembelian gas dari beberapa pembeli dalam negeri. Dengan demikian, dia memastikan persoalan ihwal komersialisasi gas angkut dari tambahan produksi Lapangan Tangguh sudah terselesaikan.
“Sudah beres itu semua,” kata Dwi selepas mendampingi pimpinan BP bertemu dengan Arifin awal September lalu.
Seperti diketahui akhir tahun lalu, BP resmi mendapat perpanjangan kontrak kerja sama (KKS) Tangguh dari pemerintah Indonesia hingga 2055, yang rencanannya akan berakhir 2035 mendatang.
Arifin saat itu mengatakan perpanjangan kontrak BP bakal memastikan ketersediaan liquefied natural gas (LNG) untuk pasar domestik dan kawasan lainnya.
“Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memproduksi gas di masa depan, maka dari itu Pemerintah meminta kontraktor untuk dapat bekerja sama dan mengembangkan sumber daya," kata Arifin dalam acara penandatanganan perpanjangan KKS Tangguh, Jumat (23/12/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
Advertisement
Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Senin 25 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
- KPK Periksa Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
- Ruang Kelas Ambruk Saat Pembelajaran, 2 Siswa Terluka
- Erdogan Desak Negara Dunia Terapkan Putusan Penangkapan Netanyahu
- Puncak Musim Hujan Diprediksi Terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025
- Gunung Ibu di Halmahera Erupsi, Keluarkan Api Setinggi 350 Meter
Advertisement
Advertisement