Pakar: Desain Kapal Wisata Titanic Sangat Berbahaya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Desain kapal selam Titan yang meledak dianggap tidak layak oleh para ahli kapal dan kelautan, sehingga menyebabkan tewasnya lima penumpang, termasuk CEO-nya sendiri, Stockton Rush. Kapal itu memiliki kabin berbentuk silinder yang lebih luas dan terbuat dari serat karbon.
"Kabin itu berbeda dengan kabin berbentuk bola yang digunakan oleh kebanyakan kapal selam. Bentuk bola merupakan "bentuk yang sempurna" karena tekanan air diberikan secara merata di semua area," kata Chris Roman seorang profesor di Sekolah Pascasarjana Oseanografi Universitas Rhode Island.
Advertisement
BACA JUGA : Mengerikan, Begini Kondisi Kapal Selam Wisata Titanic
Panjang 22 kaki (panjang 6,7 meter), berat 23.000 pon (10.432 kilogram) membuat volume internal Titan lebih besar yang berarti Titan mengalami lebih banyak tekanan eksternal.
Memperpanjang ruang kabin dalam kapal selam meningkatkan beban tekanan di bagian tengah yang meningkatkan beban kelelahan dan delaminasi, kata Jasper Graham-Jones, seorang profesor teknik mesin dan kelautan di University of Plymout, Inggris.
Selain itu, lambung Titan setebal 5 inci (12,7 cm) telah mengalami tekanan berulang selama sekitar dua lusin penyelaman sebelumnya, kata Graham-Jones.
Setiap perjalanan akan membuat retakan kecil pada struktur.
“Ini mungkin kecil dan tidak terdeteksi, tetapi akan segera menjadi kritis dan menghasilkan keretakan yang cepat dan tidak terkendali,” katanya.
OceanGate juga diperingatkan bahwa kurangnya pengawasan pihak ketiga terhadap kapal selama pengembangan dapat menimbulkan masalah keselamatan yang sangat besar.
David Lochridge, direktur operasi kelautan OceanGate saat itu, mengatakan dalam gugatan tahun 2018 bahwa pengujian dan sertifikasi perusahaan tidak memadai dan menjadikan penumpang berpotensi bahaya. Dia menganjurkan untuk pengujian tak rusak, seperti pemindaian ultrasonik, tetapi perusahaan menolak.
Pengujian ultrasonik dapat membantu menemukan area di dalam struktur tempat komposit terlepas, kata Neal Couture, Direktur Eksekutif organisasi profesional American Society for Nondestructive Testing.
"Begitu benda ini turun dan mengalami tekanan, itu akan memengaruhi bahan-bahan itu, itu akan mempengaruhi komposit itu," kata Couture Jumat.
The Marine Technology Society, sebuah organisasi insinyur kelautan, teknolog, pembuat kebijakan, dan pendidik, juga mengungkap keprihatinannya kepada OceanGate tentang ukuran Titan, bahan konstruksi, dan fakta bahwa prototipe tersebut tidak diperiksa oleh pihak ketiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sah! DPR RI Sahkan Revisi UU IKN, Berikut 7 Poin Pentingnya
- Dukung Pertumbuhan Rendah Karbon dan Ekonomi Hijau RI, Inggris Siapkan Rp514 Miliar
- Tambah Nyaman, Kereta Cepat Terintegrasi Angkutan Perkotaan
- Jokowi: Kereta Cepat untuk Melayani Rakyat, Bukan Soal Untung dan Rugi
- Anies Kritik Program PSN, Jokowi Tantang Balik: Tunjuk Proyek Mana, yang Nitip Siapa?
Advertisement

Satpol PP Sleman Pasang Spanduk Larangan Berjualan di Kawasan Jalan Kebonagung
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Menag Yaqut Dinilai Keluarkan Ucapan Tak Pantas, PKB: Hati-hati Menjaga Mulutnya!
- Kolaborasi Apik BPJS Kesehatan, Wujudkan Transformasi Mutu Layanan JKN
- Info Gempa Terkini: Sesar Tarera-Aiduna Memicu Gempa Magnitudo 5,3 di Pantai Selatan Kaimana
- Tambah Nyaman, Kereta Cepat Terintegrasi Angkutan Perkotaan
- Jokowi: Kereta Cepat untuk Melayani Rakyat, Bukan Soal Untung dan Rugi
- KPK Ungkap 3 Klaster Korupsi di Kementan, dari Pemerasan, Gratifikasi hingga Pencucian Uang
- BPJS Kesehatan Bakal Putus Kontrak dengan Fasyankes yang Tak Jalani Kesepakatan
Advertisement
Advertisement