Advertisement
Balas Serangan Rusia, Zelensky: Waktu Kalian Tak Lama Lagi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ukraina telah memulai aksi serangan balasan ke Rusia. Serangan itu dimulai tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa upaya yang telah lama dibanggakan Kyiv untuk merebut kembali wilayahnya sedang berlangsung.
"Tindakan kontra-ofensif dan defensif sedang berlangsung di Ukraina," ujar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam keterangan resmi dikutip dari Reuters, Minggu (11/6/2023).
Advertisement
Namun demikian, Zelensky memilih untuk tidak membicarakan secara detail terkait jenis serangan maupun wilayah mana yang nantinya akan menerima serangan balasan Ukraina.
BACA JUGA: 80 Kota dan Desa di Ukraina Berpotensi Banjir Akibat Bendungan PLTA Meledak
Dia hanya mengingatkan pasukan Rusia bahwa perang akan segera berakhir. "Menurut saya, penting bagi Rusia untuk selalu merasakan bahwa mereka tidak punya waktu yang lama," sambungnya.
Dalam kesempatan berbeda, Staf Umum Ukraina menyebut bahwa pasukannya telah berhasil memukul mundur serangan musuh di sekitar Kota Bakhmut, kota yang menjadi target utama dalam perang musim dingin, serta Kota Maryinka.
Mereka juga menyebut bahwa serangan tersebut membuat Rusia mengalami kerugian besar yang mereka coba untuk sembunyikan.
"Kami mencoba untuk melakukan serangan terhadap musuh, kami melakukan serangan balik. Kami berhasil maju hingga 1.400 meter ke bagian depan," terang komandan pasukan darat Ukraina Jenderal Oleksander Syrskyi.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa sekutunya tersebut telah melakukan operasi yang signifikan di bagian timur dan selatan dalam 48 jam terakhir. Serangan ini pun berhasil menembus pertahanan Rusia di beberapa tempat.
"Di beberapa daerah, pasukan Ukraina kemungkinan membuat kemajuan yang baik dan menembus garis pertama pertahanan Rusia. Di tempat lain, kemajuan Ukraina lebih lambat," kata Kementerian Pertahanan Inggris.
Kementerian itu memperkirakan bahwa militer Ukraina akan menggunakan ribuan pasukan yang telah dilatih dan diperlengkapi oleh Barat dalam melancarkan serangan balasan tersebut. tara Kyiv juga tidak memiliki supremasi udara.
Mereka menilai bahwa, bagian selatan menjadi prioritas strategis utama dalam serangan balasan kali ini.
Sebab, dengan mengirim serangan ke wilayah selatan, maka Ukraina berkesempatan untuk merebut kembali pembangkit nuklir terbesar di Eropa dan memotong jembatan darat Rusia ke semenanjung Krimea Laut Hitam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menparekraf: Investigasi, Evaluasi dan Siapkan Rencana untuk Tindak Lanjuti Pelaku Ritual Menyimpang di Ubud
- Harga Tiket Terusan Laga Timnas Indonesia diKualifikasi Piala Dunia 2026, Paling Murah Rp450 Ribu
- Draf RUU Penyiaran Larang penyiaran Jurnalisme Investiagsi: Mahfud: Harus Kita Protes
- Kecanduan Nonton Video Porno, Seorang Ayah Tega Cabuli Anak Kandung
- Kelas BPJS Kesehatan Diganti KRIS, Begini Tarif Iurannya
Advertisement
Cek Rute Bus Trans Jogja, Jumat 17 Mei 2024, Jangan Salah Pilih
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- 19 Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini Kamis 16 Mei 2024
- Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Ditembak, Peluru Bersarang di Tubuhnya
- Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia Urutan Ketiga
- Mensos Risma Minta Warga Dekat Sungai Jalur Banjir Lahar Hujan Marapi Segera Diungsikan
- Menhan Gallant Tolak Rencana Netanyahu Bangun Pemerintahan Israel di Gaza
- Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen dalam 2-3 Tahun
- Raja Charles III Kehilangan Indra Perasa, Efek Samping Pengobatan Kanker
Advertisement
Advertisement