Advertisement

5 Gempa Paling Mematikan di Dunia, Korban Terbanyak Capai 830.000

Tri Indah Lestari (ST22)
Senin, 13 Februari 2023 - 13:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
5 Gempa Paling Mematikan di Dunia, Korban Terbanyak Capai 830.000 Dua bersaudara terjebak di antara puing-puing bangunan pascagempa Turki-Suriah. - Twitter @mhdksafa\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Korban tewas gempa Turki-Suriah telah mencapai angka yang fantastis yakni 33.000 orang, terbagi atas 29.605 di Turki dan 3.574 di Suriah.

Peristiwa tersebut menjadikannya gempa paling mematikan di Turki sejak 1939 dan tiga kali lebih dahsyat dari gempa Marmara di sebelah barat laut Turki pada tahun 1999 silam.

Advertisement

Gempa mematikan lainnya pernah terjadi di belahan bumi lain. Di mana saja gempa paling mematikan sepanjang masa? Simak rangkuman berikut diurutkan berdasarkan jumlah korban gempa:

1. Gempa Kashmir, Pakistan, 2005

Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter terjadi pada 8 Oktober 2005, di wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan dan Provinsi Perbatasan Barat Laut (NWFP) Pakistan, turut melanda juga sejumlah wilayah di India dan Afganistan yang tak jauh dari pusat gempa.

Setidaknya terdapat 79.000 orang tewas serta lebih dari 32.000 bangunan runtuh di Kashmir, jika ditambah dengan korban jiwa dan kehancuran di India serta Afghanistan, menjadikannya salah satu gempa bumi paling mematikan dan merusak pada masa kini

Penderitaan bagi ratusan ribu korban selamat berlanjut karena menghadapi musim dingin yang saat itu akan datang disaat telah kehilangan tempat untuk berlindung.

2. Gempa Aceh, Indonesia, 2004

Indonesia pada tahun 2004 menambah catatan sejarah gempa paling mematikan sepanjang masa. Dengan kekuatan 9,1 magnitudo, gempa terjadi di lepas pantai Sumatera, Samudera Hindia, memicu tsunami yang menghantam kota Aceh bahkan sejumlah kota di negara lain seperti Malaysia Malaysia, Thailand, Maladewa, Burma, Sri Lanka, Bangladesh, India, bahkan Tanzania.

Jumlah korban jiwa akibat gempa tsunami ini mencapai 227.899 orang dan sekitar 200.000 orang tewas berasal dari Indonesia.

3. Gempa Tangshan, China, 1976

Dikenal pula sebagai Gempa Bumi besar Tangshan terjadi pada tanggal 28 Juli 1976, dini hari pukul 3.42 waktu setempat berkekuatan 7,8 magnitudo. Gempa yang melanda wilayah padat industri itu menewaskan 242.000 orang menurut laporan resmi namun korban sesungguhnya mungkin mencapai lebih dari 500.000 orang. Sebagian besar korban jiwa berasal dari orang-orang yang sedang tidur dan tertimpa reruntuhan rumah mereka.

Laporan dari media menyatakan sejumlah orang telah menyadari fenomena aneh beberapa hari sebelum terjadi gempa, seperti air sumur naik dan turun tiga kali sehari di sebuah desa luar kota Tangshan dan terjadi tanda-tanda retak.

Sedangkan malam sebelum gempa, banyak orang melaporkan melihat cahaya aneh diikuti suara keras. Pekerja di bandara Tangshan menggambarkan suara itu lebih keras dibandingkan suara pesawat terbang.

4. Gempa Port-au-Prince, Haiti, 2010

Port-au-Prince, Haiti pernah dilanda gempa beruntun pada 12 Januari 2010. Gempa pertama terjadi pada pukul 16:53 berkekuatan 7.0 magnitudo menerjang sekitar 25 km barat daya ibukota Haiti, Port-au-Prince kemudian terjadi dua gempa susulan berkekuatan 5,9 dan 5,5.

Berhari-hari gempa susulan terus terjadi termasuk gempa berkekuatan 5,9 melanda Petit Goâve, kota berjarak sekitar 55 km di sebelah barat Port-au-Prince. Gempa beruntun Port-au-Prince pun menyebabkan sekitar 316.000 orang meninggal dunia. Desain bangunan yang buruk serta kepadatan penduduk tinggi di sekitar pusat gempa menjadi penyebab utama banyaknya korban jiwa.

5. Gempa Shaanxi, China 1556

Jauh kembali ke masa 1550an tepatnya pada 23 Januari 1556, tercatat gempa paling mematikan sepanjang masa, mengguncang provinsi Shaanxi serta provinsi tetangga Shanxi, diperkirakan menewaskan sekitar 830.000 orang dimana sejumlah kabupaten kehilangan sekitar 60% dari populasinya.

Para ilmuwan yang baru mengembangkan skala Richter pada tahun 1930-an memperkirakan gempa bumi Shaanxi berkekuatan antara 8,0 hingga 8,3, meski tak sekuat gempa Aceh namun tak kalah merusak.

Gempa disebut juga sebagai Gempa Bumi Besar Jiajing sebab terjadi pada masa pemerintahan Kaisar Jiajing di dinasti Ming. Catatan dari sejarah lokal menyatakan gempa berbeda dari yang lain, dimana gunung menjadi rata, banjir, dan kebakaran selama berhari-hari mengubah lanskap Shaanxi secara drastis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement