Advertisement
Kisah Pilu Mahasiswa UNY Perjuangkan Keringanan Biaya Kuliah hingga Kematiannya
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO— Kisah mahasiswi asal Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) viral di media sosial Twitter pada Rabu (11/1/2023).
Mahasiswa bernama Nur Riska Fitri disebutkan meninggal dunia di tengah kegigihannya untuk meminta keringanan uang kuliah tunggal (ukt).
Advertisement
Cerita sedih ini dibagikan oleh akun Twitter @rgantas. Ia menyebutkan Nur Riska meninggal pada 9 Maret 2022.
"Ia bernama Riska. Ambisinya utk melanjutkan studi, membawa ia dari desa terpencil di Purbalingga menuju daratan Yogya yg amat asing baginya. Kala itu Riska hanya memegang 130rb untuk ongkos perjalanan naik bus & uang saku seminggu di Yogya. Tentu ini bukan bagian yg terburuk," tulis akun tersebut memulai ceritanya.
Di bangku kuliah, Riska harus membayar UKT sebesar Rp3,14 juta tiap semesternya. Harusnya, Riska mendapat UKT kategori I (Rp500 ribu) atau kategori II (Rp1 juta).
Sayangnya saat mendaftar kuliah Riska tak menyertakan berkas lengkap untuk mendapat UKT kategori tersebut.
Saat diminta mengunggah beberapa berkas, Riska harus meminjam laptop tetangga dengan koneksi seadanya. Hal itu membuat berkas Riska tak terunggah semuanya.
BACA JUGA: Dua Anak di Sleman Diduga Keracunan Chiki Ngebul
"Karna android tetangganya tidak secanggih hp yg sedang Anda pakai. Akhirnya ia tidak bisa mengupload berkas-berkas yg diminta. Ia mengira inilah alasan mengapa nominal UKTnya melonjak. Entah ada pengaruh atau tidak. Namun, secara ajaib nominal UKTnya muncul dgn angka 3.14 jt,"
Minta keringanan ke rektorat
Akun @rgantas pun mengatakan bahwa selama berkuliah, Riska kerap mengajukan keringanan UKT kepada rektorat UNY. Namun hasilnya nihil.
Setelah berjuag mengurus keringanan UKT, Riska akhirnya mendapat keringanan Rp600 ribu. Sehingga UKTnya menjadi Rp2,5 juta.
Untuk tetap bisa berkuliah dan membiayai adiknya, ia pun berkerja hingga sempat cuti. Namun pada 9 Maret 2022, mahasiswi tersebut meninggal dunia, salah satunya dipicu karena penyakit hipertensi.
Respon kampus
Viralnya kisah Riska di media sosial ini akhirnya sampai di telinga Rektor UNY Sumaryanto. Ia mengaku sedih mendapat kabar tersebut.
Menurutnya, banyak cara bisa ditempuh untuk membantu Riska dan kuliahnya. Salah satunya yakni berkirim surat langsung kepada dirinya.
"Kalau bukan UNY yang membantu, saya secara pribadi yang akan membantu," katanya.
Sumaryanto pun mengatakan memang produser pengajuan keringanan UKT memerlukan beberapa mekanisme. Di antaranya yakni surat permohonan kepada pimpinan yang diketahui orang tua.
"Yang penting diketahui orang tua, juga pimpinan mengajukan ke permohonan ke rektorat dan nanti bisa mendapat opsi penundaan, penurunan, sampai pembebasan (UKT)," lanjut Sumaryanto.
Dari kasus ini, Sumaryanto berharap agar tak ada lagi kisah mirip Riska dalam dunia pendidikan, khususnya di UNY.
Di antara semua kepahitan kisah mahasiswa UNY yang saya kenal, mungkin ini cerita yg paling getir. Cerita ini tentang seorang perempuan kecil. Sayang ia tak bisa mengisahkan kepada pembaca secara langsung, karna tepat 9 Maret 2022 ia telah meninggal dunia.
— Ganta Semendawai (@rgantas) January 11, 2023
[A Thread & Kenangan] pic.twitter.com/qSCbP47Foy
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Warga Terluka Saat Berdesak-desakan Buang Sampah di Depo Purawisata Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Airlangga Hartato Sebut Jokowi Milik Bangsa dan Semua Partai
- Es Krim Magnum Ditarik karena Mengandung Plastik dan Logam, Ini Kata BPOM
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Menteri AHY Diminta Presiden Rampungkan Ribuan Hektare Lahan Bermasalah di IKN
Advertisement
Advertisement