Advertisement

Promo November

Pilu...Ayahnya Meninggal karena Covid-19, Bayi Baru Lahir Diazankan oleh Dokter Kandungan

Newswire
Jum'at, 11 Desember 2020 - 20:17 WIB
Bhekti Suryani
Pilu...Ayahnya Meninggal karena Covid-19, Bayi Baru Lahir Diazankan oleh Dokter Kandungan Foto Ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Kisah pilu dialami seorang bayi baru lahir yang kehilangan ayahnya karena Covid-19.

Lantaran lahir tanpa ayah, dokter yang menolong kelahiran bayi malang itu mengumandangkan azan menggantikan sang ayah.

Advertisement

Pilu terasa kala melihat seorang dokter begitu khusyuk mengumandangkan azan ke seorang bayi yang baru lahir.

Dokter tersebut melakukan hal yang seharusnya dilakukan oleh ayah sang bayi. Malang nasib, sang bayi ternyata telah kehilangan ayahnya untuk selama-lamanya akibat terpapar Covid-19.

BACA JUGA: Geram Ditantang Duel, Remaja di Gamping Bawa Gergaji

Cerita ini dibagikan oleh dokter Sandy Prasetyo melalui akun Instagram @sandysandyprasetyo.

Dalam cerita tersebut, dia bercerita saat mendapatkan permintaan khusus dari pasiennya.

Dia diberikan amanah untuk mengadzankan bayi pasiennya yang baru saja lahir. Dia membagikan momen haru saat dua orang ayah memberikan permintaan khusus itu.

"Permintaan khusus, amanah untuk mengadzankan dari dua orang ayah. Dua momen ini punya cerita harunya masing-masing. Nggak pernah terbayang saya akan di posisi ini." tulis dokter Sandy, dikutip Suara.com-jaringan Harianjogja.com, Jumat (11/12/2020).

Dalam unggahannya terdapat dua foto dan video saat dokter tersebut sedang mengumandangkan adzan untuk bayi pasiennya.

Pada foto pertama, dia bercerita bahwa suami pasien meminta agar dokter Sandy mengadzani bayinya.

Sebab, suami tersebut pada saat istrinya melahirkan, dia dinyatakan positif covid-19 setelah melakukan swab test.

"Pasien saya rutin kontrol dari awal hamil. Sampailah saat persalinan akan tiba, pasien dan suami diswab untuk persiapan persalinan. Hasilnya suami positif. Sehingga harus di rawat di rs. 'Dok titip ya adzankan anak saya'" tulisnya.

Kemudian, dokter tersebut menceritakan momen serupa.

Dalam cerita tersebut, pasien bersama suaminya telah berjuang selama dua tahun untuk mendapatkan momongan.

Hingga pada akhirnya, si pasien dan suami mendatangi dokter tersebut untuk mengecek kehamilan.

Rupanya, si pasien positif hamil. Pasien tersebut bersikukuh untuk dirawat oleh dokter Sandy saat persalinan tiba.

Namu, pada saat kehamilan 33 minggu pasien tersebut ternyata positif covid-19. Dia meminta agar diizinkan untuk tetap bisa kontrol dengan dokter Sandy setelah dinyatakan negatif.

"Sampai waktu kehamilan 33 minggu pasien saya chat saya, “dok maaf ya saya belum bisa kontrol lagi ke dokter sementara ini, swab saya positif dok. Tapi nanti kalo saya udah negatif boleh yaa dok saya kontrol ke dokter lagi”. saya jawab “boleh banget dong bu," tulisnya.

Tiba-tiba, pada kehamilan 36 minggu, dokter itu mendapatkan kabar bahwa si pasien sudah dinyatakan negatif.

Hingga akhirnya pasien itu datang untuk kontrol kandungan. Tapi, dia ditemani sepupunya.

Saat ditanya oleh dokter dimana suaminya, si pasien malah menangis.

Ternyata, sang suami telah meninggal. Suami pasien itu meninggal karena covid-19. Dokter itu syok.

"Kaget saya. 3 minggu sebelum lahiran ternyata suami meninggal karena covid. “Dok suami saya ga bs liat anaknya lahir dok”." tulis dokter itu.

Hingga akhirnya saat persalinan tiba, dokter tersebut mengumandangkan adzan untuk bayi pasien yang ayahnya meninggal karena covid-19.

Cerita itu membuat warganet terharu sekaligus sedih.

"Sedih banget dok," tulis akun bibysfarra.

"Ya Allah bacanya ikutan nangis dok," balas akun dyah_ayyoe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024

Bantul
| Jum'at, 22 November 2024, 10:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement