Advertisement

Sejarah dan Temuan di Gurun Sahara

Novita Sari Simamora
Senin, 08 Agustus 2022 - 12:17 WIB
Bhekti Suryani
Sejarah dan Temuan di Gurun Sahara Gurun Sahara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Gurun Sahara adalah padang pasir terbesar di dunia dan bisa mencapai suhu hingga 58 derajat celsius pada siang hari.

Nama Sahara diambil dari bahasa Arab yang berarti padang pasir. Lokasinya terletak di utara Afrika dan memiliki usia lebih dari 2,5 juta tahun.

Advertisement

Beberapa ribu tahun lalu, Sahara adalah sabana yang ditinggali manusia. Pada abad ke-3 sebelum masehi, iklim berubah dan menjadikan sabana tersebut gersang.

Lalu, orang-orang yang tinggal di sabana kemudian berpindah ke tepi Sungai Nil yang sebelumnya berbentuk rawa. Kondisi diketahui dari lukisan-lukisan kuno yang ditemukan di beberapa gua di Sahara.

Salah satu lukisannya yang muncul di Gurun Sahara adalah hewan-hewan yang tidak biasanya ditemukan disana, seperti gajah, jerapah, dan beberapa hewan pemakan rumput seperti kuda.

Mengapa Sahara begitu besar?

Para ilmuwan dapat menyimpulkan dari data dan model iklim bahwa sekitar dua pertiga dari perluasan gurun disebabkan oleh perubahan alam, sementara sepertiga lainnya kemungkinan disebabkan oleh perubahan iklim buatan manusia. Di perbatasan selatan Sahara terletak padang rumput semi-kering yang dikenal sebagai Sahel.

Kondisi alam menjadikan tidak ada peninggalan arkeologis yang bertahan di Sahara selain prasasti. Temuan prasasti pada 2007 menunjukkan bahwa Gurun Sahara pernah menjadi jalur perdagangan di Afrika.

BACA JUGA: Prabowo dan Cak Imin Kompak ke KPU Hari Ini, Tanda Koalisi Gerindra-PKB?

Padang pasir ini juga membentang dari Samudra Atlantik ke Laut Merah. Dari Laut Tengah di utara sampai ke Sahel di sebelah selatan. Dari Mauritania di sebelah barat ke Mesir di sebelah timur.

Gurun Sahara membentang di 10 negara yakni Aljazair, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Maroko, Niger, Sudan dan Tunisia serta wilayah Sahara Barat, bekas koloni Spanyol yang dianeksasi oleh Maroko pada tahun 1975, meskipun kontrol wilayah tersebut disengketakan oleh masyarakat Adat Saharawi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 06:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement