Advertisement
Perang Rusia Vs Ukraina Makin Ganas, Gubernur Donetsk Perintahkan 350 Ribu Warga Diminta Kabur

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko, wilayah timur Ukraina yang masih tersisa, mendesak lebih dari 350.000 penduduk untuk melarikan diri dari serangan pengeboman Rusia yang meningkat setelah pasukan Putin menguasai Provinsi Luhansk.
Ketika pasukan Rusia menggempur sasaran di seluruh Ukraina timur hingga tadi malam, Pavlo Kyrylenko mendesak warga sipil untuk mengungsi dari provinsi tersebut.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Tujuannya untuk menyelamatkan nyawa dan memungkinkan tentara Ukraina untuk mempertahankan kota dari serangan Rusia.
Seruan gubernur agar orang-orang di Donetsk meninggalkan provinsi itu tampaknya mewakili salah satu evakuasi perang terbesar yang telah menggusur lebih dari 7,1 juta orang Ukraina di dalam negeri dan menyebabkan 4,8 juta lainnya meninggalkan negara itu, menurut PBB.
"Nasib seluruh negara akan ditentukan oleh wilayah Donetsk," kata Kyrylenko seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (6/7/2022).
“Begitu ada lebih sedikit orang, kami akan dapat lebih berkonsentrasi pada musuh kami dan melakukan tugas utama kami,” katanya.
Gubernur itu mengatakan bahwa “target nomor satu” Rusia saat ini adalah Kota Sloviansk dan Kramatorsk, sebagian karena infrastruktur penting di kota-kota tersebut, seperti pusat penyaringan air.
Kryrylenko menambahkan, bahwa ketika serangan rudal dan artileri Rusia di daerah pemukiman meningkat, lebih banyak orang yang melarikan diri.
BACA JUGA: Babarsari Jadi Medan Kerusuhan, Ini Saran Penyelesaian dari BIN
Dia menggambarkan penembakan oleh pasukan Rusia sebagai "sangat kacau" dan tanpa target khusus dan hanya untuk menghancurkan infrastruktur sipil dan daerah pemukiman.
Seruan untuk evakuasi massal menyusul satu hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan kemenangan di provinsi tetangga Luhansk setelah berbulan-bulan perang yang melelahkan untuk menguasai Kota Severodonetsk dan Lysychansk.
Akibatnya, kedua belah pihak kehilangan banyak tentara.
Donetsk dan Luhansk bersama-sama membentuk Donbas, bagian timur wilayah industri Ukraina yang telah menyaksikan pertempuran paling signifikan di Eropa selama beberapa generasi. Rusia mengatakan ingin menguasai seluruh wilayah Donbas.
Setelah pasukan Rusia mengambil alih Lysychansk, benteng terakhir perlawanan Ukraina di Luhansk pada Minggu (3/7/2022), para pejabat Ukraina mengatakan mereka sekarang mengharapkan Moskow untuk memfokuskan upayanya terutama di kota-kota Sloviansk dan Kramatorsk di Donetsk.
Pasukan Rusia menyerang sebuah pasar dan daerah pemukiman di Sloviansk kemarin dan menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai tujuh orang, kata pejabat setempat.
Kyrylenko mengatakan Sloviansk dan Kramatorsk mengalami serangan berat semalam.
“Rusia sekali lagi dengan sengaja menargetkan area di mana warga sipil berkumpul,” tulis Kyrylenko dalam sebuah posting Facebook. Ini benar-benar tindakan terorisme, katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Perbedaan Gaji Lurah dan Kepala Desa
- Cegah Penculikan Anak, Disdikpora DIY minta sekolah bentuk tim keamanan
- Digaji Rp172 Juta, Apa Tugas Kepala Otorita IKN dan Wakilnya?
- Sempat Tertunda karena Pandemi, Pembangunan Masjid Agung Jateng di Magelang Akhirnya Dimulai
- Purnawirawan Penabrak Mahasiswa UI Ingin Nyaleg
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Erick Thohir Bakal Pangkas Jumlah Bandara Internasional Jadi 15, Ini Alasannya
- 730 Juta Warga India Belum Terhubung ke Internet, Bandingkan dengan Indonesia
- Ragam Penyakit Tropis yang Mengintai di Indonesia
- Viral Pria Tua Hidup Tanpa Aliran Air dan Listrik di Semarang, Anaknya Ternyata Dokter
- Anies Baswedan Temui AHY di Kantor Demokrat, Kode Cawapres?
- Moge Diusulkan Boleh Masuk Jalan Tol, DPR: Bisa Tambah Arogan!
- Musyawarah Rakyat Tempatkan Airlangga di Tiga Besar Bersama Ganjar & Prabowo
Advertisement
Advertisement