Advertisement
Start-up Netraku Asal UII, Upaya Menyejahterakan Tunanetra
Anggota Netraku sedang sosialisasi aplikasi Netraku beberapa waktu lalu. - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Start-up Netraku hadir sebagai upaya memudahkan kegiatan warga tunanetra. Perangkat yang merupakan karya mahasiswa dan mahasiswi Universitas Islam Indonesia (UII) ini terdiri dari dua hal: software aplikasi dan kamera portable.
Chief Information Officer Netraku, Lu'luatul Awaliyah, mengatakan aplikasi dengan perangkat artificial intelligence ini memiliki enam tombol statis untuk memudahkan pengguna. Tombol ini diletakkan secara khusus. “Jumlah tombol tersebut terinspirasi dari jumlah titik yang ada di huruf Braille,” kata Lu'luatul, Jumat (24/6/2022).
Advertisement
Adapun berbagai tombol ini memiliki kegunaan masing-masing. Tombol pertama (benda) dapat digunakan untuk mendeteksi objek yang dituju. Tombol kedua (uang) berguna untuk membantu pengguna dalam membaca dan mendeteksi uang. Untuk tombol ketiga (tulisan) dapat memudahkan pengguna dalam membaca tulisan dalam sekali scan.
BACA JUGA: Bersama IBISMA UII, Startup Jogja Lahirkan AMONA TYRE
Sementara untuk tombol keempat (jalan) berfungsi untuk memandu jalan dan mendeteksi benda yang ada di sekitar pengguna. Beralih ke tombol kelima (atur), fasilitas ini digunakan untuk mengatur kecepatan suara. Sedangkan tombol terakhir (tentang) berisi tentang aplikasi Netraku.
“Selain itu, kamera portabel digunakan ketika pengguna tidak berkenan menggunakan ponsel di tempat umum, dalam hal ini mereka bisa menggantinya dengan kamera,” kata Lu'luatul.
Cara penggunaanya dengan menghubungkan kamera tersebut ke ponsel. Setelah itu pengguna hanya perlu memberikan perintah suara agar kamera bisa bekerja sebagaimana fungsi aplikasi di ponsel.
“Kami berharap dengan adanya Netraku, aplikasi ini dapat membantu teman-teman tunanetra di Indonesia guna mencapai kesetaraan dalam pekerjaan untuk taraf hidup yang lebih baik,” katanya.
BACA JUGA: UII Bakal Buka Kampus Baru, Kota Ini Jadi Calon Lokasinya
Penyempurnaan aplikasi Netraku membutuhkan waktu selama enam bulan. Analisis kebutuhan lapangan, sosialisasi, dan pengujian pasar, pengujian teknis produk, serta survey early adopter dilakukan di beberapa lembaga pendidikan tunanetra seperti Yayasan Kesejahteraan Tuna Netra Islam (Yaketunis), Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Bantul, SLB PGRI Sentolo, SLBN Semarang, dan PLD UIN Sunan Kalijaga.
Netraku juga bekerjasama dengan lembaga sosial seperti Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Yogyakarta, Badan Sosial Mardi Wuto, dan Brailleiant Indonesia sebagai mitra distribusi. Informasi lebih lengkap terkait aplikasi Netraku yang tumbuh dalam bimbingan Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) UII bisa mengunjungi website netraku.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
- Diserang RSF, Puluhan Ribu Warga Sudan Mengungsi dari El-Fasher
- DJ Panda dan Erika Carlina akan Kembali Bertemu, Ini Tujuannya
- Perang di Sudan Kembali Pecah, Sebanyak 2.227 Orang Tewas
Advertisement
PSS Sleman Ditahan Imbang Persipura di Stadion Maguwoharjo
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja, Sabtu 1 November 2025
- Target PU: 2 Proyek Tol Baru Rampung 2026
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY, 1 November 2025
- Hujan Deras, Sejumlah Ruas Jalan di Jakut Kebanjiran
- Jadwal KA Prameks Terbaru Hari Ini, Sabtu 1 November 2025
- Bulega Jajal Ducati MotoGP, Gantikan Marc Marquez?
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Sabtu 1 November 2025
Advertisement
Advertisement



