Advertisement
Pecah! Ganjar Ikut Menari Jaranan di CFD Solo
Gubernur Ganjar Pranowo ikut menari saat CFD di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Minggu (19/6/2022). - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO--Suasana Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi Kota Solo, Minggu (19/6/2022) tiba-tiba pecah. Kehadiran para seniman tari tradisional yang membawakan tarian Jaranan menjadi penyebabnya.
Awalnya, suasana CFD nampak seperti biasa. Orang lalu lalang bersama keluarga menikmati pagi sambil olahraga. Namun tiba-tiba, suara musik gamelan berbunyi dan para penari muncul dengan tarian Jaranan secara bersama-sama.
Advertisement
Awalnya hanya para penari saja yang berjoget di jalanan. Namun tak lama kemudian, para pengunjung ikut menari bersama. Lama-lama jadi ramai yang ikut menari dan menjadi suguhan flashmob yang memesona.
BACA JUGA: Ini 5 Rekor Suhu Terpanas di Eropa Sejak Tahun 1500
Suasana semakin meriah saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tiba-tiba merangsek ke dalam rombongan. Mengajak seorang anak kecil, Ganjar ikut menari dengan lincahnya. Ganjar nampak luwes, dengan gerakan yang rancak dan sama persis dengan para penari lainnya.
"Pak Ganjar pinter nari ternyata ya," celetuk para pengunjung yang mengabadikan momen langka itu dengan gawai masing-masing.
Dengan mengenakan kaos berwarna merah, Ganjar tak henti meladeni warga yang ingin berfoto, dan menyapa sambil berjalan kaki. Suasana kian gayeng saat Ganjar mengajak seorang anak SD untuk mengikuti flashmob dengan iringan tembang Jaranan.
Anak yang diajak Ganjar menari ternyata bukan saudara atau keluarga. Dia adalah Keisha, pengunjung CFD yang diajak Ganjar menari bersama. Meski bocah Kelas V SD itu nampak kaku, namun ia berusaha menari dengan semangat. Usai menari, Ganjar pun memberikan hadiah laptop untuk Keisha.
"Ia tadi ndherek Pak Ganjar nari. Asyik banget. Tadi ndredeg waktu menari. Pak Ganjar narinya bagus. Senang rasanya, apalagi saya dikasih laptop. Nanti laptopnya untuk sekolah," ucap Keisha.
Acara flashmob tari tradisional di CFD Jalan Slamet Riyadi Solo bukanlah kebetulan. Acara itu merupakan salah satu rangkaian peringatan Bulan Bung Karno yang digelar Pemprov Jateng. Kali ini, acara flashmob tari tradisional digelar di enam titik di sepanjang jalan itu, yakni di depan rumah dinas Wali Kota Surakarta Lodji Gandrung, depan Hotel Diamond, Ngapeman, Nonongan, perempatan Ngarsopuran dan Gladak.
"Ini bagus ya, di Bulan Bung Karno ini, di tengah keramaian ada anak-anak SMK yang menari dan flashmob tarian tradisional. Lalu semua anak-anak dan pengunjung lain ikut. Ternyata semuanya bisa dan ada keinginan untuk mau ikut," kata Ganjar.
BACA JUGA: BRIN Sebut Perayaan Iduladha Berpotensi Berbeda, Antara 9 dan 10 Juli 2022
Ganjar mengatakan, gerakan pelestarian budaya tradisional semacam ini perlu ditingkatkan. Di ruang-ruang publik semacam CFD ini menurutnya ruang yang bagus untuk mengenalkan budaya bangsa khususnya pada generasi muda kita.
"Betapa kalau kemudian di dalam ruang-ruang seperti ini ada seni budaya kita berikan secara spontan, disajikan secara spontan, dan orang ikut juga dengan cara spontan. Rasanya untuk pertama ia akan tertarik, yang berikutnya ia akan menunjukkan bahwa mereka bisa. Wah kalau itu kita punya banyak sekali akan luar biasa," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Wisatawan Keluhkan Tarif Sewa Gazebo Pantai Drini Rp50.000 Per 2 Jam
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
- Persik Kediri Tekuk Persis Solo 2-1 di Super League 2025
- Buruh KSPI Jadwalkan Demo 2 Hari Tolak UMP 2026 DKI dan Jabar
- Debut Gemilang Luca Zidane, Pelatih Aljazair Beri Pujian
- Aktivitas Gempa Tangkuban Parahu Naik, Badan Geologi Imbau Waspada
- Persib Bandung Puncaki Klasemen Seusai Kalahkan PSM 1-0
- Gunung Karangetang Alami Lonjakan Gempa, Status Masih Waspada
- Tahun Baru 2026, Orang Tua Diminta Cegah Aktivitas Berisiko Anak
Advertisement
Advertisement



