Advertisement

Masuk Angin, Sopir Truk Gunungkidul Meninggal dalam Perjalanan ke Puskesmas

Akhmad Ludiyanto
Rabu, 08 Desember 2021 - 18:37 WIB
Budi Cahyana
Masuk Angin, Sopir Truk Gunungkidul Meninggal dalam Perjalanan ke Puskesmas Ilustrasi kematian - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, KARANGANYAR—Dwi Santoso, 39, seorang sopir truk asal Gunungkidul meninggal dunia dalam perjalanan menuju puskesmas Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (7/12/2021). Sebelumnya, ia mengeluh masuk angin saat menginap di Hotel Sari Asih, Karangpandan.

Menurut informasi dari kepolisian, warga Baleharjo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul ini pada Selasa sekitar pukul 15.00 WIB  datang di Tawangmangu. Mobilnya mengangkut jeriken berisi madu yang dibawa dari Palembang, Sumatera Selatan.

Advertisement

BACA JUGA: Tega! Seorang Bibi di Kulonprogo Dorong Anak 7 Tahun ke Tebing

Selesai bongkar muatan di Tawangmangu, mereka ke hotel. Saat itu Dwi memasan kamar bersama IW, 24, warga Demak dan anak IW yang berusia 9 tahun. Sedangkan keneknya Joko Siswandi, 26 warga Oku Timur, Sumatera Selatan, juga check in bersama istrinya, Yulianti, 30.

Dwi dan IW menempati kamar di lantai dua, sedangkan kenek dan istrinya menempati kamar di lantai satu.

Sekitar pukul 22.30 WIB korban mengeluh badannya sakit seperti masuk angin. Oleh IW, Dwi dibelikan obat masuk angin. Namun Dwi tidak sempat meminumnya karena sudah berkeringat dingin.

Saat itu ia sempat meminta kenek untuk mengantarnya ke rumah sakit. Menggunakan truk, Dwi pun diantar ke basecamp sukarelawan Rendan Karangpandan. Di sana, dia dipindahkan ke mobil ambulans untuk dibawa ke puskesmas Karangpandan.

Kasi Humas Polres Karanganyar Iptu Agung Purwoko mengatakan, sesampai di puskesmas, denyut nadi korban sudah tidak ada. “Sekira pukul 23.00 WIB diperiksa oleh perawat puskesmas, korban sudah tidak ada denyut nadinya [meninggal dunia). Di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan,” ujarnya, Rabu (8/12/2021).

Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Karanganyar. Sementara itu, keluarga korban yang mengetahui kejadian itu menerima sebagai musibah dan tidak akan menuntut secara hukum dan menolak untuk autopsi terhadap korban.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pertobatan Ekologis dan Persoalan Sampah Jadi Topik Peragaan Jalan Salib di Gereja Ini

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement