Advertisement
JELAJAH MAGELANG: Sekolah Tani Milenial, Inovasi Pembelajaran Praktis Pertanian Modern

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG- Berawal dari keinginan untuk meningkatkan kemampuan petani muda, Rayndra Syahdan Mahmudin berinovasi mendirikan Sekolah Tani Milenial. Siapa sangka, inovasinya berhasil memenangkan Lomba Kreasi dan Inovasi (Krenova) Kabupaten Magelang Tahun 2021.
Rayndra adalah petani milenial asal Klenteng, Losari, Pakis, yang kini tinggal di Semen, Trenten, Candimulyo. Pria berusia 25 tahun ini terjun menjadi petani dengan menerapkan ilmu yang diperolehnya di bangku pendidikan, Politeknik Pembangunan Pertanian.
Advertisement
Bersama empat orang petani yang merupakan teman pendidikannya, beserta dua orang dokter hewan, Reyndra mendirikan Cipta Visi Grup pada 2016. Awalnya, ini adalah komunitas yang terdiri dari beberapa pengusaha bidang peternakan dan pertanian. Dalam perkembangannya, mereka mendirikan Sekolah Tani Milenial pada 2018.
"Sekolah Tani Milenial saya cetuskan karena keprihatinan dari program-program pemerintah yang banyak tapi tidak pernah tepat sasaran dan kapasitas dari pertani yang mendapat bantuan tidak ditingkatkan," katanya, Rabu (20/10/2021).
Pria yang juga seorang Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian RI ini ingin membantu petani dan peternak untuk bertani dan beternak dengan baik. Ilmu pertanian mulai pakan, kesehatan, pemasaran, hingga akses pemodalan diajarkan di Sekolah Tani Milenial.
Muatan dalam sekolah ini lebih banyak praktek, yakni apa yang harus diterapkan dalam kondisi yang dialami petani tersebut, dengan metode modern. "Kami ingin tingkatkan pengetahuan petani dan peternak dari pendidikan nonformal, independen, bersifat botton up, dari keinginan peternak untuk belajar," katanya.
Komoditas yang diajarkan untuk pertanian meliputi jagung dan kedelai, peternakan meliputi sapi dan domba, sedangkan perkebunan meliputi pengolahan kelapa terpadu dan kopi. Hingga saat ini, Sekolah Tani Milenial telah melatih lebih dari 1.500 petani dari seluruh Indonesia, mayoritas adalah petani muda usia 20 hingga 35 tahun.
Metode pembelajaran dilakukan dengan cara teori dan praktek. Teori diberikan secara tatap muka maupun virtual. "Setelah mendapatkan materi dan praktek, petani akan didampingi seumur hidup, semampu kami. Kami juga membuat grup di media sosial sehingga bisa saling berbagi ilmu antarpetani di grup," katanya.
Atas inovasinya, pada Senin (18/10/2021) Rayndra meraih juara kedua Lomba Kreasi dan Inovasi (Krenova) Kabupaten Magelang Tahun 2021. Kepala Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang, M Taufiq Hidayat Yahya mengatakan Krenova tahun 2021 adalah untuk memberikan penghargaan kepada masyarakat kabupaten Magelang, baik secara perorangan ataupun kelompok yang mampu menghasilkan inovasi kreatif dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tukin ASN DKI yang Telat di Hari Pertama Sekolah akan Dipotong
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Operasi Patuh 2025 Dimulai Hari Ini Hingga 27 Juli Mendatang, Berikut Jenis Pelanggaran dan Denda Tilangnya, Paling Tinggi Rp1 Juta
- Mensos Tegaskan Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
Advertisement
Advertisement