Advertisement
Vaksin Nusantara Jadi Perbincangan, Terawan: Bingung yang Dipersoalkan Apanya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Vaksin Nusantara besutan Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sempat menjadi perbincangan panas beberapa bulan lalu. Terawan sendiri mengaku bingung dengan hal itu
“Untuk titik persoalannya kami juga bingung, buat kami sebagai periset merasa nggak ada persoalan. Kaidah yang digunakan juga kaidah baru, karena dendritik sel vaksin ini belum ada yang mengerjakan untuk Covid-19. Jadi tentunya harus menggunakan kaidah baru yang berbeda. Lagi pula yang disuntikan ke badan kita sel dendiritk kita sendiri, bukan dari orang lain,” kata Terawan pada Rapat Degar Pendapat Komisi VII DPR, Rabu (16/6/2021).
Advertisement
Menurutnya, keributan yang terjadi, persoalannya tergantung persepsi dan bisa diselesaikan dengan duduk bersama.
“Kami tidak menyalahkan siapa-siapa, karena ini hal baru, pasti akan menimbulkan ke-egoan baru, tergantung sudut pandangnya. Kalau dilihat dari sisi cara pembuatan misalnya, bisa ada yang bilang itu produk Amerika karena ada bahan dari Amerika, bisa juga bilang produk Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, yang terpenting dalam pengembangan vaksin Covid-19 adalah percaya bahwa semua pihak punya good will atau niat baik.
“Dan saya percaya kalau kita bersama-sama, kita mampu menyelesaikan pandemi ini dengan benar. Karena problem-nya kita menuju herd immunity. Salah satu caranya dengan membangun imun, dengan dendritik sel imunoterapi,” jelasnya.
Dia juga mengungkapkan, berdasarkan hasil uji di Semarang, penerima vaksin Nusantara sampai 3 bulan menunjukkan imunnya masih tinggi, dan diharapkan bisa sampai 6 bulan akan tetap muncul imun yang tinggi.
“Di literatur dendritik sel yang ada, untuk kejadian SARS di China, memang sel T-nya [antigen] masih ada sampai 6 tahun, dan itu riset di dunia mengemukakan, makanya muncullah hipotetis vaksin dendritik sel ini dianggap sebagai beginning of the end, baik untuk menangani kanker atau Covid-19,” paparnya.
Terawan pun sedikit menyayangkan keributan yang terjadi. Pasalnya, nadanya seperti meragukan riset yang telah dilakukan karena belum pernah ada riset serupa sebelumnya. “Apakah tidak boleh kalau kita mulai duluan?” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jaksa Agung Sebut Ada Pejabat Kementerian LHK Jadi Tersangka Korupsi Sawit
- PDIP Tuding Penggeledahan Rumah Hasto Kristiyanto oleh KPK Pengalian Isu OCCRP Jokowi
- Komisi X DPR Bakal Panggil Pengurus PSSI Buntut Pemecatan STY
- IPW Kritik Polri karena Kembalikan Uang Pemerasan WNA di Konser DWP
- CEK FAKTA: Megawati dan Puan Datangi Gedung KPK Minta Hasto Dibebaskan
Advertisement
Tuntaskan Persoalan Sampah, DLH Jogja Siapkan Transporter dari Rumah ke Depo
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Aksi Heroik Babinsa TNI Gagalkan Aksi Begal Motor
- Presiden Prabowo Akan Membentuk Komite Percepatan Tranformasi Digital, Ini Tujuannya
- KPK Geledah Rumah Hasto, PDIP: Cuma Dapat Flashdisk dan Catatan Kecil
- Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Tibet China, Tewaskan 126 Orang
- Gempa Magnitudo 4,2 Guncang Lombok hingga Bali
- Anwar Usman Jatuh dan Dirawat di RS, Sidang Panel 3 Sengketa Pilkada 2024 Ditunda
- AHY Panggil Menteri dan Wamen Bahas Kebijakan Strategis 2025
Advertisement
Advertisement